Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buset!! Perusuh di Papua Ada yang Terafiliasi ISIS

        Buset!! Perusuh di Papua Ada yang Terafiliasi ISIS Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut adanya kelompok terafiliasi ISIS yang beroperasi di Papua. Pernyataan Ryamizard itu disampaikan saat rapat bersama Komisi I DPR RI, Kamis (5/9).

        "Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di tanah Papua," ujar Ryamizard di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Kamis.

        Baca Juga: Papua Sempat Panas, Seruan Prabowo, TOP!

        Baca Juga: Siap-Siap, Polri Bakal Terbitkan Red Notice untuk Dalang Provokasi Papua

        Ryamizard menyebutkan sejumlah kelompok yang menginginkan pembebasan Papua dari Indonesia, selain kelompok yang dituding ditunggangi ISIS itu. Kelompok tersebut, kata dia, berusaha mengambil manfaat dan momentum dalam ekskalasi kerusuhan yang terjadi di Papua selama beberapa waktu belakangan.

        "Terindikasi telah dilakukan oleh sekelompok separatis untuk memisahkan diri dari indoneisa, perlu disikapi secara seksama agar kejaidan serupa tak terulang kembali dalam masa yang akan datang," ujar dia.

        Kelompok itu, kata Ryamizard, adalah kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang disebut Ryamizard sebagai kelompok pemberontak. Selain itu, ada kelompok pemberontak politik dan klandestin yang bergerak diam-diam.

        Kelompok - kelompok Separatis disebut Ryamizard berafiliasi dengan organisasi di bawah Benny Wenda. Selama ini, kelompok tersebut dikenal dengan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat.

        Ryamizard mengakui, idealnya, konflik di Papua harus dilakukan secara persuasif. Namun bila tak diindahkan, maka ia meminta dilakukan secara pendekatan militer khususnya melalui operasi militer selain perang yang dilakukan oleh TNI.

        "Tak ada kompromi, musuh negara harus dihancurkan," kata bekas Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: