Ditemukan Alat Sadap Canggih Dekat Gedung Putih, AS Tuding Perbuatan Israel
Media Amerika Serikat melaporkan bahwa Israel otak di balik alat penyadap yang ditemukan di Washington pada tahun 2017. Alat penyadap tersebut digunakan untuk memata-matai Presiden Donald Trump dan para staf.
Pada tahun 2018, Pemerintah AS mengatakan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah menemukan alat penyadap Stingray di dekat Gedung Putih dan di beberapa lokasi lainnya yang tersebar di Washington DC. Tetapi, pada saat itu tidak ada yang tahu siapa yang menanamkan alat penyadap tersebut.
Stingray merupaan alat penyadap elektronik canggih berukuran tas kerja untuk digunakan memonitor ponsel dengan meniru menara seluler, menipu ponsel pintar agar memberi informasi dalam jumlah besar kepada pemasang alat itu. Jenis Stingray bahkan dapat menyadap panggilan dengan memaksa panggilan tersebut masuk ke jaringan 2G, yang tidak dienkripsi.
Baca Juga: Trump Pecat John Bolton Sebagai Penasihat Keamanan Nasional
Para pejabat senior intelijen dan keamanan nasional AS yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa Israel telah menanamkan alat penyadap tersebut. Tetapi, pemerintahan Trump tidak melakukan apa pun terhadap informasi itu.
?Seorang mantan pejabat senior intelijen mencatat bahwa setelah FBI dan agen-agen lain menyimpulkan bahwa Israel kemungkinan besar bertanggung jawab atas perangkat itu, administrasi Trump tidak mengambil tindakan untuk menghukum atau bahkan secara pribadi menegur pemerintah Israel,? demikian dilaporkan Politico.
"Reaksinya... sangat berbeda dari pada pemerintahan terakhir," kata sumber tersebut. "Dengan administrasi saat ini, ada satu set perhitungan yang berbeda dalam menangani hal ini."
Laporan dari Gizmodo,Stingray, yang juga dikenal sebagai penangkap IMSI karena mengidentifikasi perangkat oleh International Mobile Subscriber Identity, dianggap kontroversial sebagai alat penegakan hukum. Pihak kepolisian lokal dan pejabat federal sering menggunakan Stingray untuk melacak tersangka, walaupun legalitas penggunaannya masih dipertanyakan dan agensi enggan membicarakannya secara terbuka.?
Badan Penegakan Hukum dan Bea Cukai AS (ICE) memakai alat Stingray di Michigan untuk menemukan dan mendeportasi imigran tidak berdokumen, meskipun ICE mencoba untuk menyangkal penggunaan alat itu.
Sampai saat ini, Pemerintah Israel telah membantah klaim yang dilaporkan Politico tersebut. Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyebut laporan itu sebagai kebohongan yang jelas.
Kantor PM Israel juga menegaskan bahwa pemerintahnya memiliki kebijakan untuk tidak melakukan kegiatan spionase terhadap AS.
"Ada komitmen yang sudah lama, dan arahan dari pemerintah Israel untuk tidak terlibat dalam operasi intelijen di AS. Arahan ini secara ketat ditegakkan tanpa kecuali," demikian disampaikan kantor Netanyahu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: