Pejabat Arab Saudi: Serangan Kilang Minyak Tak Bisa Ditolerir!
Serangan yang diarahkan kepada pabrik minyak di Arab Saudi merupakan serangan yang berbahaya dan masyarakat internasional harus mendukung Riyadh dan memastikan stabilitas regional. Hal itu dikatakan seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA).
Arab Saudi menyebutkan fakta awal mengindikasikan serangan hari Sabtu yang memotong setengah produksi minyak kerajaan dilakukan dengan senjata Iran. Riyadh membeberkan bahwa pihaknya mampu merespons dengan paksa dan mendesak para pakar AS untuk membantu menyelidiki serangan itu.
"Membenarkan serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap fasilitas Aramco berdasarkan perkembangan perang Yaman benar-benar tidak dapat diterima," terang Menteri Negara Luar Negeri Anwar Gargash dalam tweetnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Hindari Terulangnya Ledakan di Kilang Minyak, Rusia Tawarkan Sistem Pertahanan Ini ke Arab Saudi
Hal tersebut diungkapkannya terkait komentar Iran bahwa serangan itu dilakukan oleh warga Yaman sebagai tanggapan untuk perang.?Kelompok Houthi yang bersebrangan dengan Iran menilai atas serangan itu dan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang Yaman" yang membalas serangan oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dalam perang lebih dari empat tahun dengan Houthi.
Presiden Amerika Serikat? Donald Trump menyebut sepertinya Iran berada di balik serangan itu. Namun Iran menolak semua tudingan yang diarahkan kepadanya.
Menurut koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman, yang meliputi UEA, membeberkan temuan awal menunjukkan serangan itu tidak datang dari Yaman dan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki dari mana asalnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: