Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pascaserangan Kilang Minyak, Saudi Segera Gandeng Para Pakar Internasional

        Pascaserangan Kilang Minyak, Saudi Segera Gandeng Para Pakar Internasional Kredit Foto: (Foto: Reuters)
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Arab Saudi segera mengundang para pakar internasional dan spesalis PBB pascaserangan terhadap dua kilang minyak Saudi Aramco. Nantinya para pakar tersebut akan bergabung dalam penyelidikan serangan pesawat nirawak yang terjadi pada Sabtu (14/9/2019) lalu.?

        Sementara itu Saudi dan Amerika Serikat (AS) satu suara menuding Iran sebagai dalang di balik serangan yang terjadi.

        Usai insiden terbakarnya kilang minyak tersebut, pemerintah Saudi menutup dua lokasi kejadian yang dimaksud, yaitu Abqaiq dan Khura.?

        Baca Juga: UEA Sebut Serangan Terhadap Fasilitas Minyak Saudi Adalah Eskalasi Berbahaya

        Tak berselang lama, kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bahwa pihaknya yang bertanggung jawab atas serangan yang menyebabkan terbakarnya dua fasilitas minyak tersebut.?

        Imbas dari serangan itu adalah produksi minyak Saudi berkurang sebesar 5,7 juta barel per hari atau sekitar setengah dari produksi minyak harian Saudi.

        Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan, berdasarkan penyelidikan awal menunjukan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan tersebut adalah buatan Iran.

        Akan tetapi, Riyadh menyatakan penyelidikan belum usai dan mereka membutuhkan bantuan dari pakar internasional dalam penyelidikan serangan ini.

        "Karena penyelidikan sedang berlangsung, Kerajaan akan mengundang para pakar PBB dan internasional untuk melihat situasi di lapangan dan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan," kata kementerian itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (17/9/2019).

        Baca Juga: Koalisi Arab Klaim Senjata untuk Serang Kilang Minyak Saudi Buatan Iran

        Riyadh juga meminta komunitas internasional untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku sembrono yang mengancam ekonomi global ini.

        Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menampik upaya AS dan Saudi untuk menyalahkan serangan terhadap kilang minyak Aramco kepada Teheran. Menurutnya, tuduhan tersebut adalah sebuah kebohongan besar.

        "Itu kebohongan besar. Mereka berusaha menutupi fakta bahwa mereka belum mampu mengalahkan negara (Yaman) dengan persenjataan berat," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: