Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Koalisi Arab Klaim Senjata untuk Serang Kilang Minyak Saudi Buatan Iran

Koalisi Arab Klaim Senjata untuk Serang Kilang Minyak Saudi Buatan Iran Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Koalisi Arab buka suara terkait serangan terhadap dua fasilitas minyak Arab Saudi. Mereka mengatakan bahwa ada bukti-bukti yang menyatakan senjata yang digunakan dalam serangan tersebut adalah buatan Iran. Pernyataan ini secara langsung memperkuat tudingan yang diutarakan oleh Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Koalisi Arab, Turki al-Maliki mengatakan, koalisi memiliki kemampuan untuk menghadapi serangan semacam itu dan mempertahankan fasilitas minyak milik Saudi atau negara lain di kawasan.

Untuk itu, tambah al-Maliki, pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan guna mengidentifikasi apakah benar serangan tersebut asalnya dari Iran.

Baca Juga: Pejabat Arab Saudi: Serangan Kilang Minyak Tak Bisa Ditolerir!

"Penyelidikan terus berlanjut dan semua indikasi adalah bahwa senjata yang digunakan dalam kedua serangan berasal dari Iran. Kami sekarang menyelidiki darimana mereka ditembakkan," ucapnya.

Al-Maliki, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (17/9/2019), kemudian mengatakan, hasil investigasi akan diumumkan kepada media saat penyelidikan telah rampung.

Kabar sebelumnya menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuduh Iran sebagai dalang aksi serangan terhadap dua pabrik Aramco di Provinsi Abqaiq dan Khura itu.

Berbeda dengan AS, Inggris mengatakan bahwa sejauh ini mereka belum mengetahui dengan pasti dalang serangan terhadap dua kilang minyak Arab Saudi.

Baca Juga: Hindari Terulangnya Ledakan di Kilang Minyak, Rusia Tawarkan Sistem Pertahanan Ini ke Arab Saudi

London juga menyebut serangan itu adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Sementara itu, Iran sekali lagi menampik tudingan AS bahwa mereka adalah pihak yang bertanggung jawab atas serangan terhadap dua kilang minyak Arab Saudi.

Teheran menyebut, tudingan ini adalah tipu daya Washington untuk menyembunyikan kegagalan total kampanye tekanan maksimum terhadap Iran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: