Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Rencana Netanyahu Caplok Tepi Barat, Kanselir Jerman Tegas Bilang...

        Soal Rencana Netanyahu Caplok Tepi Barat, Kanselir Jerman Tegas Bilang... Kredit Foto: Reuters/Hannibal Hanschke
        Warta Ekonomi, Berlin -

        Kanselir Jerman, Angela Merkel secara tegas mengatakan bahwa Berlin menolak segala bentuk aneksasi atau pencaplokan yang direncanakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

        Alasannya, kata Merkel, rencana tersebut sudah pasti melanggar hukum internasional, menjauhkan dua negara itu dari perdamaian dan sudah pasti merugikan kedua belah negara.

        Sebelumnya Netanyahu berjanji akan mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina usai memenangkan pemilihan umum di Israel.

        Baca Juga: Berbeda dengan PM China, Kanselir Jerman Bilang Kebebasan Hong Kong Harus Dijamin

        "Pemerintah Jerman mendukung solusi perdamaian yang dinegosiasikan secara internasional dalam arti solusi dua negara, aneksasi selalu merugikan solusi perdamaian. Hal itu tidak membantu dan oleh karena itu kami tidak setuju," kata Merkel dalam sebuah pernyataan.

        Merkel yang berbicara dengan pemimpin Yordania, Raja Abdullah II di Berlin baru-baru ini mengatakan Jerman akan tegas mendukung solusi damai dua negara itu. Sebab itulah satu-satunya solusi penyelesaian konflik Israel-Palestina.

        Sementara itu, seperti dilansir Reuters pada Rabu (18/9/2019), pada gilirannya Raja Abdullah menggambarkan rencana yang diumumkan Netanyahu sebagai bencana besar bagi setiap upaya untuk mendorong dicapainya solusi dua negara.

        Baca Juga: Inggris Tarik Prancis dan Jerman untuk Patroli di Selat Hormuz

        "Rencana yang diumumkan oleh Netanyahu, yang menghadapi pemilihan yang diperjuangkan dengan ketat, adalah bencana bagi setiap upaya untuk mendorong solusi dua negara ke depan," ucap pemimpin Yordania itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: