Amerika Serikat (AS) meminta Pyongyang untuk menahan diri dari provokasi dan tetap berkomitmen untuk negosiasi nuklir. Permintaan itu dilakukan setelah Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya.
"Kami menyerukan (Korea Utara) untuk menahan diri dari provokasi, mematuhi kewajiban mereka di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB, dan tetap terlibat dalam negosiasi substantif dan berkelanjutan untuk melakukan bagian mereka untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan mencapai denuklirisasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS di Roma seperti dikutip dari?Reuters, Rabu (2/10/2019).
Untuk diketahui, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo saat ini tengah mengunjungi Italia.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Usai Pembicaraan dengan AS
Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal yang ditembakkan pada Rabu pagi kemungkinan diluncurkan dari kapal selam.
Sementara itu Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, pada konferensi pers mengatakan Tokyo meyakini sebuah rudal jatuh di dalam ZEE Jepang di Prefektur Shimane pukul 07.27 waktu setempat. Ia mengatakan tidak ada laporan kerusakan kapal atau pesawat. Sedangkan rudal kedua jatuh di luar Zee Jepang pukul 07.17 pagi.
Jika pendaratan di ZEE Jepang Jepang dikonfirmasi, ini akan menjadi kejadian pertama sejak 29 November 2017. Uji coba SLBM itu sendiri akan menandai eskalasi dari serangkaian peluncuran rudal jarak pendek yang dimulai Korut pada bulan Mei, yang melibatkan rudal berbasis darat.
Ini adalah pertama kalinya Korut menembakkan rudal berbasis kapal selam sejak 2016, yang menurut Korsel terbang sekitar 500 km.
Langkah itu dilakukan sehari setelah Korut mengumumkan dimulainya kembali perundingan dengan AS yang bertujuan mengakhiri program nuklirnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: