Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Irak Buka Suara dan Sebut Telah Gunakan Kekuatan Berlebih untuk Tangani Demo

        Irak Buka Suara dan Sebut Telah Gunakan Kekuatan Berlebih untuk Tangani Demo Kredit Foto: Reuters/Wissm al-Okili
        Warta Ekonomi, Baghdad -

        Irak akhirnya buka suara atas tudingan yang menyebut bahwa militer telah menggunakan "kekuatan berlebih" untuk tangani aksi unjuk rasa di berbagai kota yang telah berlangsung selama sepekan. Lebih awal pemerintah Irak sempat membantah tuduhan terhadap aparat keamanan yang melepas tembakan ke arah demonstran yang menyebabkan lebih dari seratus orang tewas.

        "Kekuatan berlebihan di luar aturan telah digunakan dan kami telah mulai meminta pertanggungjawaban para perwira komandan yang melakukan tindakan salah ini," sebut pernyataan militer Irak, seperti dikutip dari Channel News Asia.

        Unit Polisi Federal dan Dinas Intelijen sudah dikerahkan oleh Perdana Menteri Irak, Adel Abdel Mahdi dengan tujuan meyelidiki insiden berdarah itu. Untuk pertama kalinya sejak protes pecah, pihak keamanan mengakui menggunakan tindakan represif yang tidak proporsional.

        Baca Juga: Demonstrasi Rusuh Irak: Lebih dari 100 Orang Tewas dan Ribuan Luka-luka

        Sebelumnya, Mahdi bersikeras bahwa pihaknya telah bertindak "dalam standar internasional" dalam menangani aksi demonstrasi di Baghdad dan sejumlah kota lainnya di Irak. Sejak aksi demonstrasi massal itu meletus, lebih dari 100 orang telah terbunuh dan beberapa ribu lainnya terluka. Para saksi mata melaporkan, aparat menggunakan meriam air, gas air mata, dan peluru tajam untuk mengatasi para demosntran.

        Pada Minggu (6/10/2019) malam, sebuah protes massa di Kota Sadr, Baghdad timur menyebabkan bentrokan yang menurut petugas medis dan keamanan menewaskan 13 orang. Dalam video yang didistribusikan di media sosial, para pemrotes dapat terlihat merunduk di jalan-jalan yang berserakan dengan ban terbakar, ketika sebuah tembakan senjata dan diduga senjata berat terdengar.

        Terus jatuhnya korban jiwa dalam aksi massa di Irak telah menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, termasuk PBB. Pemerintah Irak diminta tidak menggunakan kekuatan berlebihan dalam mengatasi aksi demonstrasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: