Politikus Partai Gerindra, Andy Rahmad Wijaya mengatakan partai pimpinan Prabowo Subianto lebih memilih bersikap pasif terkait tawaran kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo (Jokowi).
?Kami pasif, prinsipnya kami ingin bangun bangsa dan negara,? katanya kepada wartawan, Rabu (9/10/2019).
Lanjutnya, ia berujar jika pihaknya dapat tawaran kursi menteri dan cocok, maka tak elok jika pihaknya menolak. Terkait itu, ia pun mengatakan masuk di pemerintahan atau jadi penyeimbang di luar pemerintah merupakan hal positif.
?Jika kami dapat tawaran kursi menteri dan cocok. Maka tak elok, jika kami menolak. Jadi, masuk di pemerintahan baik, jadi penyeimbang pun juga baik,? imbuhnya.
Baca Juga: Jubir Prabowo Bilang Rakernas Gerindra Digelar November, Bu Mega Bakal...
Baca Juga: Anak Jokowi Mau Maju Pilkada, Eh Jubir Prabowo Dukung?
Lanjutnya, ia mengakui tawaran untuk masuk ke dalam kabinet datang dari kelompok presiden terpilih.? Bahkan, ia mengatakan peluang Gerindra untuk tetap menjadi kelompok oposisi pun sangat besar.
Selain itu, ia juga membenarkan Ketum Prabowo Subianto agak kecewa karena kursi Ketua MPR tidak diperuntukkan untuk partainya.
?Benar. Gerindra itu suara terbesar kedua. Kursi ketua MPR sebenarnya bisa menjadi simbolisasi rekonsiliasi. Tapi ternyata support dari teman-teman koalisi sebelah tidak ada,? tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil