Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Kediri, Mentan Amran Demontrasikan Teknologi Canggih Pertanian

        Di Kediri, Mentan Amran Demontrasikan Teknologi Canggih Pertanian Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pengelolaan sektor pertanian secara modern. Terkait hal ini, Amran Menilai peranan generasi muda sangat dibutuhkan karena pemerintah sudah menyediakan alat mesin pertanian (alsintan) dengan fungsi teknologi yang supercanggih.

        "Penguasaan teknologi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045, serta tantangan revolusi industri 4.0 di segala bidang," ujar Amran dalam Demontrasi Teknologi Mekanisasi 4.0 di Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kediri, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).

        Menurut Amran, Indonesia harus berani mengalihkan pola tradisional menuju pola modern. Pengalihan ini wajib dilakukan untuk mengimbangi pesatnya kemajuan dunia. Meski demikian, kemajuan tersebut harus diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang menguasai mekanisasi.

        Baca Juga: Kementan Musnahkan 83 Komoditas Pertanian Ilegal dari 9 Negara

        "Dalam menjawab tantangan global dan nasional ini, Kementan melalui Balitbangtan telah menghasilkan produk teknologi inovatif mekanisasi 4.0. Kami berhasil mengembangkan drone penebar benih padi yang mampu menebar hingga satu hektare lahan dalam waktu 1 jam dengan kapasitas 50-60 kg per hektare," katanya.

        Amran menjelaskan, drone penebar ini mampu bekerja mandiri sesuai pola dan alur yang dibuat pada perangkat Android dengan panduan GPS. Drone ini mampu melakukan resume operation untuk melanjutkan operation yang tertunda, sehingga tidak terjadi overlap karena dilakukan secara otomatis.

        "Sepuluh tahun kedepan teknologi ini akan memudahkan petani. Mereka bisa menanam padi sambil duduk di bawah pohon," kata Amran.

        Lima tahun periode pertama pemerintahan Jokowi JK menurut Amran telah menorehkan sejarah swasembada beras di 2019. Bila dibandingkan dengan 1984, swasembada kali ini ditandai dengan produksi beras nasional yang jauh lebih dari cukup untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia.

        Konsumsi beras nasional 32,4 juta ton per tahun terpenuhi, tidak ada impor dan gudang Bulog masih menyimpan 2,5 juta ton di gudang, dan metode KSA BPS memperkirakan surplus dapat mencapai 5 juta ton di akhir 2019.

        "Kami prediksikan bila kita terus seperti ini, saya optimis produksi kita mampu mencukupi 1 miliar penduduk dalam dua puluh tahun ke depan," terang Amran.

        Baca Juga: Teknologi Canggih Drone Digunakan Petani

        Direktur Alat dan Mesin Pertanian Andi Nur Alam menjelaskan, secara spesifik ketahanan baterai drone yang diciptakan mampu beroperasi selama 20 menit dengan kapasitas angkut 6 kg hingga 15 kg benih padi. Drone sebar benih memberikan efisiensi biaya sekitar 75% dan efisiensi waktu 75% dibanding alsin tanam benih langsung.

        Selain itu, pemerintah juga berhasil mengembangkan drone penebar pupuk prill dan drone sprayer untuk aplikasi pestisida. Kedua alat ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting karena memberikan efisiensi 75% dibanding alat biasa.

        "Kami juga bisa menciptakan robot tanam padi yang bisa difungsikan untuk menanam dengan komunikasi internet of thing (IoT) melalui sarana GPS. Di samping itu, kami memiliki autonomous tractor roda empat tanpa awak yang juga dikendalikan oleh sistem navigasi berbasis IoT. Ada juga traktor perahu sebagai alat pengolah tanah dengan konsep traktor roda dua," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: