Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngaku Sering Disiksa, 3 Wanita Bersaudara Bunuh Ayah Kandung dengan Palu dan Pisau

        Ngaku Sering Disiksa, 3 Wanita Bersaudara Bunuh Ayah Kandung dengan Palu dan Pisau Kredit Foto: (Foto/East2 West/Daily Mail)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Video yang dirilis menunjukkan pengakuan tiga gadis bersaudara usai ketiganya membunuh ayah mereka yang sering menyiksa anaknya secara seksual dan emosional.?Ketiga gadis tersebut mendapatkan dakwaan pembunuhan karena membunuh ayah mereka Mikhail Khachaturyan (57) pada Juli 2018. Ayah mereka, menurut pengakuan ketiga saudara itu selalu menyiksa.

        Wanita bernama Krestina (19), Angelina (18) dan Maria (17) membunuh ayah mereka dengan pisau dan palu. Para gadis tersebut menuding pembunuhan karena membela diri setelah bertahun-tahun mengalami penyiksaan. Tetapi dalam video yang dirilis, mereka mengakui ayah mereka dibius dan duduk di kursi serta secara tidak secara langsung mengancam mereka sebelum tewas.

        Diketahui, Maria menyebut dalam rekaman telepon layanan darurat Rusia (999), menjelaskan jika ayahnya mengancam mereka menggunakan pisau di apartemen. Salah seorang putri Khachaturyan berhasil merampas pisau itu, dan menusuknya yang kemudian diikuti oleh dua orang lainnya.

        Baca Juga: Pembunuhan Sadis di Meksiko, Pasangan Ini Dihukum Penjara 654 Tahun

        Tetapi pada video polisi di tempat kejadian, di apartemen keluarga mereka, Maria mengatakan, "Dia duduk di kursi ini, di sudut itu.?

        "Aku dan Angelina mendekat dari belakang, dia memegang palu, aku memegang pisau."

        Angelina menjelaskan jika dia telah menyiapkan makanan untuk ayah mereka yang bercerai dengan ibunya.

        ?Lalu kami bilang, ?ayo kita ambil risiko,?? kata Angelina.

        ?Dan kami bertanya kepada kakak perempuan tertua kami, jadi dia membantu kami dan menyemprotkan semprotan merica,? terangnya.

        Angelina mengkisahkan pada saat itu, dia berada di sebelah kiri ayahnya dan Maria di sisi kanan.

        ?Dia (Maria) pertama-tama menikamnya dengan pisau,? kata Angelina. Namun serangan itu membuat Khachaturyan bangun.

        Baca Juga: Pernah Bunuh 93 Orang, Pria Ini Dilabeli Pembunuh Paling Sadis di AS

        ?Lalu aku pukul dia dengan palu. Dua kali,? ujar Angelina.

        Dalam rekaman layanan darurat, Maria mengatakan bahwa ayahnya di bawah pengaruh obat-obatan ketika dia tewas.

        Bauk tetangga maupun teman Khachaturyan menyebut, pria 57 tahun itu bersikap jahat kepada keluarganya. Istrinya pergi karena tak tahan dengan perbuatannya. Begitupun putranya yang kini berkuliah di Universitas Moskow.

        Sedangkan rekan Khachaturyan mengatakan, dia terlibat dalam dunia kejahatan dengan menjadi bos para mafia yang tidak pernah bekerja, dan menerima pembayaran di kartu kreditnya. Maria yang berpura-pura menjadi salah satu dari kakak perempuannya saat menghubungi layanan darurat, ditanya petugas, "Dia menyerangmu dengan pisau?"

        Baca Juga: Gadis 9 Tahun di Brasil Dicekik dan Digantung di Pohon, Pelaku Pembunuhan Baru Berumur. . .

        "Ya," jawab Maria.

        Operator layanan darurat bertanya lagi, "Siapa di antara kamu yang menikamnya?"

        "Aku," serunya.

        Namun dalam kesaksian lain, Maria menjelaskan bahwa dia bersama kedua saudaranya menyerang ayahnya belakang.

        ?Serentak. Aku menusuk lehernya dari belakang. Angelina memukulnya dengan palu dari samping, beberapa kali di kepalanya.

        Angelina juga dikutip mengklaim bahwa saudari tertuanya mendesak agar saudara-saudaranya tidak membunuh ayahnya.

        ?Krestina berusaha membujuk kami, memohon, ?Jangan lakukan ini,?? katanya.

        Krestina dan Angelina akhirnya terancam kurungan penjara antara delapan dan 20 tahun. Pengadilan telah memutuskan bahwa Maria tidak memahami tindakannya ketika dia menjadi bagian pembunuhan.

        Maria tidak akan menghadapi hukuman penjara dan bisa terlepas dari putusan. Setelah serangan itu, Maria mengakui,?

        ?Kami semua takut. Sepertinya Krestina memeriksa nadinya. Aku memanggil ambulans dan polisi."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: