Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember mengaku kecewa terhadap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir yang tidak menanggapi tuntutan mahasiswa setelah melakukan audiensi di ruang VIP Auditorium Mohammad Nasir Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis.
Baca Juga: H-2 Pelantikan Jokowi, Mahasiswa Kembali Geruduk DPR
"Kami minta Menristekdikti mencabut pernyataan beliau terkait dengan ancaman kepada rektor yang menyuruh dan membiarkan mahasiswa melakukan demonstrasi penolakan sejumlah RUU," kata Ketua BEM Unej Ahmad Fairuz Abadi di Jember.
BEM Unej berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak tindakan represif Menristekdikti saat Mohamad Nasir meresmikan Gedung Integrated Laboratories Auditorium, Agrotechnopark IsDB Project di Gedung Auditorium Unej.
Namun, rencana demonstrasi tersebut dibatalkan karena permintaan pihak Rektorat Unej demi menjaga situasi yang kondusif sehingga BEM Unej dijanjikan akan dipertemukan dengan Menristekdikti untuk melakukan audiensi terkait dengan persoalan tersebut.
"Ada dua tuntutan yang kami sampaikan kepada Menristekdikti, yakni mencabut pernyataan beliau yang disampaikan kepada sejumlah media tentang pemberian sanksi kepada rektor yang menyuruh dan membiarkan mahasiswa berunjuk rasa," katanya.
Tuntutan yang kedua, yakni mendesak Menristekdikti bertanggung jawab atas korban yang berjatuhan pada demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Kendari.
"Tuntutan kami tidak dipenuhi oleh Menristekdikti karena beliau tidak bersedia tanda tangan dan hanya memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tidak melarang mahasiswa untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasi sehingga kami sangat kecewa," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat