Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gegara Komentar Seksis, Harta Rp14,16 Triliun Harus Terkikis

        Gegara Komentar Seksis, Harta Rp14,16 Triliun Harus Terkikis Kredit Foto: Unsplash/Ethan Sykes
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu konglomerat Amerika Serikat, Kenneth Fisher harus rela kehilangan harta dari perusahaannya sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp14,16 triliun akibat komentar seksis yang ia ucapkan. Komentar tersebut ia lontarkan dalam konferensi investasi, minggu lalu.

        Sebagai akibat dari komentar tersebut, Kota Boston baru saja menarik aset dana pensiun dari Fisher Investment senilai US$248 juta atau Rp3,5 triliun. Selain itu, Wali Kota Boston, Martin Walsh juga mengatakan akan berhenti bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

        Baca Juga: Bos Facebook: Duh, Perusahaan Bakal Rugi Kalau Dia Jadi Presiden AS

        "Pernyataan yang dibuat oleh Ken Fisher tidak hanya mengimplikasikan penilainnya sendiri, tetapi juga potensi perusahaan secara keseluruhan," ucap Walsh, berdasarkan lansiran dari CNBC (22/10/2019).

        Tidak hanya Boston Retirement, Negara bagian Michigan juga memutuskan menarik US$600 juta (Rp8,49 triliun) dana pensiun. Adapula Philadelphia melakukan hal yang sama, dengan nilai penarikan mencapai US$54 juta setara Rp764 miliar.

        Baca Juga: Miris! Gegara Dukung Pembebasan Hong Kong, Atlet E-Sport Ini Terancam!

        Fidelty Investment, perusahaan sejenis dengan Fisher?Investment juga mengaku sedang meninjau kerja sama senilai US$500 juta (Rp7,08 triliun) dengan Ken Fisher.

        "Kami sangat prihatin dengan komentar yang sangat tidak pantas dari Kenneth Fisher. Pandangan yang dia nyatakan tidak sejalan dengan nilai perusahaan kita," kata juru bicara Fidelity, Vincent Loporchio.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: