Prajurit Militer Rusia Tembak Mati 8 Rekan Prajuritnya, Pelaku Diduga Alami. . .
Salah seorang prajurit Rusia dikabarkan telah menembak mati delapan rekan seperjuangannya dan melukai dua lainnya di pangkalan militer di Timur Jauh negara itu, kata para pejabat. Seperti melansir dari laman BBC, Sabtu (26/10/2019) prajurit Ramil Shamsutdinov yang kini telah ditahan mungkin menderita masalah kesehatan mental, kata mereka.
Penembakan tersebut terjadi di unit militer No. 54160 di desa Gorny, tidak jauh dari kota Chita, pada Jumat (25/10) malam.
Investigasi pembunuhan sedang berlangsung.
Menurut keterangan sumber, penembakan itu terjadi pada pukul 18.15 waktu setempat, kata Komite Investigasi Rusia.
Baca Juga: Gila! Polisi di India Tembak Anaknya Sendiri di Kantor Polisi
Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa tembakan dilancarkan selama pergantian penjaga di pangkalan di wilayah Transbaikal. Shamsutdinov, seorang wajib militer, menewaskan dua perwira dan enam prajurit lainnya.
Media Rusia menyebutkan bahwa tersangka menargetkan korbannya di kepala. Sebuah komisi khusus yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Andrey Kartapolov terbang ke wilayah tersebut untuk menyelidiki penembakan. Unit militer No. 54160 menampung brigade artileri dan brigade rudal. Uni memiliki rudal Iskander, yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Layanan militer merupakan wajib di Rusia untuk semua warga negara pria berusia 18-27 tahun. Mereka biasanya bertugas selama 12 bulan, dan kemudian dapat menandatangani kontrak profesional untuk melanjutkan karier di angkatan bersenjata.
Pada sekitar tahun 2000-an, beberapa kelompok hak asasi manusia melaporkan kekerasan yang meluas dan penindasan yang dikenal sebagai "dedovshchina" - terhadap wajib militer baru di angkatan bersenjata Rusia.?Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Rusia bangga akan modernisasi militer dan membasmi penindasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: