Politisi Gerindra, Heri Gunawan mengkritik keras kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berencana mencari utang luar negeri lagi. Ia mengaku tak setuju dengan rencana Sri Mulyani menutup defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua valuta asing (dual-currency) berdenominasi dolar AS dan euro.
Diketahui, Sri Mulyani berencana menambah utang dengan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing (valas) atau global bond yang akan ditawarkan kepada para investor asing.
?Itu masing-masing sebesar 1 miliar dolar AS untuk tenor 30 tahun dan 1 miliar euro untuk tenor 12 tahun, yang berarti akan jatuh tempo pada 30 Oktober 2031 dan 30 Oktober 2049,? katanya mengingatkan, sebagaimana dikicaukan akun Twitter resmi Gerindra, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani Mau Ngutang Lagi? Pengamat Cuma Bilang...
Baca Juga: PAN Dukung Sri Mulyani: Memang Gak Punya Pilihan Kecuali Utang
Selain itu, ia menyesalkan tidak adanya perubahan dari Sri Mulyani sejak periode pertama. Menurut dia, Sri Mulyani gagal melakukan terobosan dan hanya bertumpu pada utang luar negeri yang jumlahnya terus membengkak.
?Jadi kita juga dapat menilai bahwa yang dilakukan oleh Sri Mulyani pada periode keduanya ini tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, tidak ada hal yang baru. Utang, utang, dan utang,? tegasnya.
Ia pun menduga kebiasaan Sri Mulyani mencari utang adalah hal yang membuat namanya bersinar di dunia. Termasuk mendapat banyak penghargaan sebagai menteri terbaik.
?Mendapatkan penghargaan internasional karena ikut memberi andil keuntungan kepada pemberi utang?? ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil