Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) menggelar Bursa dan Kontes Ikan Hias Louhan, di Ruang Pameran Ikan Hias, Bogor (24-27/10/2019). Melalui kegiatan tersebut, harapan Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud.
"Kegiatan serupa untuk jenis ikan hias lainnya juga diharapkan dapat dilaksanakan setiap bulannya sehingga cita-cita Kabupaten Bogor menjadi pusat ikan hias terbesar se-Indonesia dapat terwujud. Komunitas-komunitas ikan hias yang ada terus meningkatkan semangatnya dalam pengembangan dan memajukan pasar ikan hias Indonesia," tutur Agus Suherman, Direktur Jenderal PDSPKP dalam kesempatan tersebut.
Baca Juga: KKP Gelar Kontes Ikan Cupang, Sarana Penyaluran Hobi dan Edukasi
Kegiatan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Djoak Flowerhorn United Indonesia-Depok Bogor Sukabumi (DUFI-DBS) itu menampilkan 278 ikan louhan untuk memperebutkan piala Grand Champion Direktur Jenderal PDSPKP. Guna memberikan edukasi meningkatkan kecintaan terhadap ikan hias di kalangan anak muda, penyelenggara juga mengundang para pelajar dan pramuka turut menghadiri kegiatan tersebut.
"Kehadiran adik-adik pelajar dan pramuka saya rasa tepat sekali. Kita mengajak adik-adik pramuka sebagai edukasi bagi kalangan muda," ungkap Agus Suherman.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tri Handoko, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik dan mendukung segala bentuk kegiatan KKP khususnya kegiatan yang ada di Raiser Ikan Hias Cibinong. Ke depannya, LIPI berencana membangun pusat riset hayati yang terintegrasi di kawasan Cibinong dan bisa dikolaborasikan. Pusat riset hayati yang akan dibangun jauh lebih luas daripada Puspitek Serpong, di dalamnya terdapat edukasi organisme lengkap dengan segala spesimen hayati yang dapat dipelajari dan dilihat langsung masyarakat.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Siti Farikha, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan Bursa dan Kontes Ikan Hias di Raiser Cibinong. Menurutnya, kegiatan itu selaras dengan rencana Kabupaten Bogor yang ingin menjadikan trademark sebagai daerah Pusat Ikan Hias.
Hasil kontes tersebut menempatkan peraih Piala Grand Champion adalah ikan louhan milik Alenk Lim (Tank 222) dan Piala Best Player kepada Saudara Nunu yang memiliki nilai tertinggi dan ikan terbanyak. Sementara itu, Young Champion diberikan kepada Yudha RSC (Tank 125), piala Baby Champion kepada Alenk Lim (tank 222), serta Piala Little Champion kepada Pedro (tank 042).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (BBP2HP), Wahidin, menjelaskan bahwa penentuan pemenang dilakukan dengan melakukan penilaian atas keindahan ikan louhan. Penilaian itu melihat ukuran kepala, wajah, bentuk tubuh, tanda garis di tengah tubuh (marking), banyak tidaknya bintik-bintik mutiara di tubuh (pearl), kecerahan warna, hingga sirip perut dan ekor (finnage).
"Semua kriteria penilaian akan mempengaruhi overall impression untuk menentukan sang juara," ungkap Wahidin.
Untuk diketahui, terkait dengan eskpor ikan hias, BPS mencatat? total nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2018 sebesar US$32,2 juta, meningkat dibanding tahun 2017 sebesar US$27,6 juta. Adapun negara pengimpor ikan hias terbesar dari Indonesia berturut-turut adalah China, USA, Jepang, Singapura, dan Inggris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: