Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyiapkan enam "jurus" atau strategi untuk menyambut investasi masuk ke Indonesia sebagai langkah nyata agar investor yang menanamkan modal di Tanah Air benar-benar mendapat karpet merah.
Baca Juga: Nyerah Karena Banyak Ruginya, Mitsubishi Cabut Investasinya di Singapura
"Pertama, kemudahan berbisnis (ease of doing business/EODB). Kemudahan berbisnis kita sempat membaik. Tahun ini stagnan di peringkat 73. Berikutnya, kami target masuk 50 besar. Peringkat Indonesia pun sempat naik signifikan 19 peringkat ke posisi 72. Tetapi turun tahun lalu ke posisi 73," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Jurus kedua, BKPM akan mengeksekusi investasi besar yang selama ini terhenti karena kendala-kendala di lapangan.
"Dia (investor) sudah ada izin. Tapi belum bangun-bangun pabrik, misalnya. Kami akan kirim tim Satgas membantu selesaikan," ujarnya.
Langkah ketiga, Bahlil akan mendorong investor bermitra dengan usaha kecil dan menengah (UKM) lokal agar tercipta ekosistem dan iklim investasi yang kondusif.
Keempat, BKPM akan mendorong penyebaran investasi lebih luas namun berkualitas. Penyebaran investasi ke luar Pulau Jawa juga akan terus didorong.
"Meski demikian, tidak sekadar meluas tapi juga investasi harus berkualitas. Ada nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan kemitraan dengan pihak lokal," tegasnya.
Langkah kelima, Bahlil akan terus gencar melakukan promosi investasi yang terfokus berdasarkan sektor dan negara tujuan promosi.
Fokus investasi di sektor infrastruktur, misalnya, dianggap lebih cocok ditargetkan ke negara Eropa, Asia Timur dan Timur Tengah. Sedangkan pengembangan sumber daya manusia lebih ditargetkan ke Australia dan Amerika.
Terakhir, Bahlil akan mengerek investor dalam negeri untuk menghadapi perlambatan laju perekonomian global.
"Kami harus perkuat investor dalam negeri. Tidak hanya investasi-investasi besar, mencoba masuk kepada UMKM dan pengusaha-pengusaha menengah," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: