Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPJS Bangkrut, Bang Fahri Salahkan KPK!

        BPJS Bangkrut, Bang Fahri Salahkan KPK! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan muara dari berbagai masalah yang dirasakan masyarakat Indonesia adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bekerja secara liar tanpa pengawasan.

        Menurutnya, berbagai masalah yang dimaksud Fahri adalah masalah BPJS Kesehatan yang mengalami defisit, terjadinya dugaan kecurangan pemilu, hingga kemunculan kasus desa fiktif.

        "Kenapa BPJS bangkrut? Karena dia nggak tahu jumlah orang penerima bantuan itu, dia nggak tahu jumlah orang miskin. Jumlah orang miskin antara BPS dengan Kementerian Sosial dengan yang lain-lain itu berbeda. Dia bahkan tidak tahu jumlah desa coba bayangkan itu," ucapnya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).

        Baca Juga: Iuran BPJS Naik Gak Masuk Akal Sih...

        Baca Juga: Novel Dipolisikan Orang PDIP, KPK: Ini Di Luar Batas Kemanusiaan

        Lebih lanjut, ia mengatakan akar persoalan bersumber pada jumlah penduduk Indonesia yang tidak jelas. Kemudian, di satu sisi, semua mengandalkan database e-KTP yang bermasalah dan masih ditangani KPK.

        "KPK menghambat kasus e-KTP, sehingga orang nggak berani menyentuh e-KTP itu sedemikian rupa. Jadi kita nggak ngerti data penduduk kita berapa," ucapnya.

        Menurunya, KPK berkerja secara tidak benar dan dapat memperburuk keadaan Indonesia di mata dunia. Karena banyak pejabat yang ditangkap, sehingga mengganggu iklim investasi Indonesia.

        "Jadi dia (KPK) tidak menggunakan wibawa UU secara tepat, dia sudah menyalahgunakannya. Ketika melihat orang ditangkap itu, itu bukanlah isyarat bahwa korupsi sedang diberantas,? terangnya.

        Tambahnya, ?Tapi dia sedang memperbanyak fiksi-fiksi yang efeknya adalah mengirim sinyal ke dunia Internasional bahwa Indonesia tidak aman bagi investasi," tukas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: