Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Setahun, Sumbangan Fintech P2P Lending Melesat 131%

        Setahun, Sumbangan Fintech P2P Lending Melesat 131% Kredit Foto: Unsplash/Austin Distel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri fintech P2P lending telah menyumbangkan?sebesar Rp60 triliun produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Angka tersebut meningkat 131% dalam setahun terakhir.

        Hal ini diungkapkan dalam pemaparan hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan tajuk Studi Dampak Fintech P2P Lending terhadap Perekonomian Nasional.

        "Kami yakin angka ini terus mengalami pertumbuhan seiring dengan upaya yang terus industri ini lakukan, antara lain melakukan literasi serta inklusi keuangan di masyarakat," ujar Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi di Jakarta, Senin (11/11/2019).

        Baca Juga: Top! Per 30 Oktober, Ada 144 Fintech Terdaftar dan Berizin OJK

        Dengan hadirnya fintech P2P lending di Indonesia, Indef mendata sebanyak 326 ribu orang terserap sebagai tenaga kerja. Jumlah ini meningkat 68 persen dari tahun sebelumnya di industri yang sama atau 0,32 persen dari total angkatan kerja secara nasional.

        Kemudian, penyaluran dana dan investasi teknologi finansial yang dilakukan fintech P2P lending membuat penurunan angka kemiskinan sebesar 0,7 persen atau jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 177 ribu jiwa dan mengurangi ketimpangan (rasio gini) sebesar 0,01.

        Peneliti Indef Izzudin Al Farras menjelaskan, penyebaran layanan pinjam meminjam fintech ke wilayah luar Jawa turut meningkat hingga 107 persen (year-on-year/yoy). Sehingga fintech juga berpotensi memiliki peran besar dalam mendukung pemerataan ekonomi, khususnya untuk UMKM.

        "Fintech P2P lending memiliki peran terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, salah satu yang bisa kita lihat adalah peningkatan pendapatan untuk petani di Desa sebesar 1,23 persen dan pekerja perdagangan di kota sebesar 2,59 persen," kata Izzanudin di Jakarta, Senin (11/11/2019).

        Baca Juga: Fintech P2P RI Disuntik Modal Ventura Jepang Rp19,68 Miliar

        Selain itu, mereka juga meningkatkan pengeluaran rumah tangga pengusaha pertanian mencapai 1,34 persen, rumah tangga golongan rendah perkotaan sebesar 1,34 persen, dan rumah tangga golongan atas perkotaan meningkat 1,77 persen, tambahnya.

        Dari total penyaluran pinjaman, dalam periode yang sama akumulasi penyaluran pinjaman mencapai Rp60,41 triliun meningkat 166,51% (year to date/ytd), akumulasi rekening lender mencapai 558.766 entitas meningkat 169,28% (ytd), dan akumulasi rekening borrower mencapai 14.359.918 entitas meningkat 229,40% (ytd).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: