Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemasan Tetra Pak, Baik untuk Makanan dan Mudah Didaur Ulang

        Kemasan Tetra Pak, Baik untuk Makanan dan Mudah Didaur Ulang Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tetra Pak Indonesia bersama dengan ahli keamanan pangan dan pelaku industri kuliner membahas beragam topik kebaikan santan kelapa kemasan. Salah satunya, peran kemasan dalam memastikan aspek keamanan pangan pada santan kelapa untuk didistribusikan ke seluruh pelosok Indonesia hingga pasar ekspor luar negeri.

        Ditemui dalam acara, Azis Boing Sitanggang, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan, teknologi Ultra High Temperature (UHT) memanaskan produk santan kelapa kemasan pada 140oC dalam waktu 8-15 detik sehingga kondisi sterilitas komersial ini tercapai (Fo ? 3 menit).

        Dengan demikian, mikroba target berupa clostridum botulinum dan mikroorganisme patogen maupun pembusuk yang terdapat dalam produk tersebut telah dimusnahkan.

        Baca Juga: Dukung Ekonomi Sirkuler, Tetra Pak Daur Ulang 10 Ribu Ton Karton Bekas

        "Implikasi dari proses ini adalah produk dapat bertahan lebih lama jika disimpan pada suhu ruang dan waktu proses yang relatif cepat dapat menjaga nutrisi dan rasa alami dari santan kelapa tersebut," jelas Azis, Kamis (14/11/2019).

        Artinya, konsumen tidak perlu ragu untuk memanfaatkan produk ini sebagai bahan dasar dan pelengkap makanan dan minuman. Sebagai salah satu negara produsen kelapa terbesar di dunia hingga mencapai 17,7 juta pada 2016, di Indonesia secara umum banyak konsumen memanfaatkan kelapa sebagai kopra, minyak kelapa hingga santan yang sering menjadi bahan dasar atau pelengkap kekayaan kuliner nusantara.

        John Jose, Marketing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia patut merasa bangga menjadi salah satu penghasil kelapa terbesar dunia karena ada peluang yang cukup besar untuk bisa mendistribusikan santan ke seluruh Indonesia, bahkan ke negara lain.

        Kehadiran teknologi pengolahan dan pengemasan aseptik Tetra Pak merupakan cara yang tepat untuk? mengatasi tantangan distribusi logistik yang ada.

        "Santan segar yang terjaga kealamian dan nutrisinya dapat dikemas dan didistribusikan secara merata, bahkan hingga ke pelosok terpencil di seluruh wilayah Indonesia dan dunia," jelas John.

        Sementara Fatmah Bahalwan, pelaku industri kuliner dan pendiri Natural Cooking Club, membagikan ceritanya tentang gaya hidup ibu rumah tangga yang dituntut serba cepat dan multitasking. Sebagai seorang ibu sekaligus pegiat komunitas dan media sosial di bidang kuliner, dia ingin berkreasi untuk menciptakan beragam kuliner secara praktis.

        "Saya harus memilih bahan baku masakan minuman yang segar sekaligus mampu memperkuat cita rasa. Santan kelapa kemasan merupakan contoh produk penuh kebaikan karena tidak hanya mudah dipakai, rasa gurih dan segarnya pun terasa tanpa perlu memarut dan memeras santan kelapa secara manual," ujarnya.

        Memahami kebutuhan tersebut, Tetra Pak Indonesia menyadari pentingnya memberikan informasi yang tepat pada ibu rumah tangga agar tidak ragu memanfaatkan kebaikan santan kelapa kemasan. Menurutnya, melalui serangkaian teknologi pemrosesan dan pengemasan, beragam kebaikan santan kelapa kemasan dapat dinikmati oleh konsumen.

        Terkait dengan komitmen perusahaan pada lingkungan, Tetra Pak Indonesia juga telah memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab seperti yang diperlihatkan oleh kolaborasi dengan label Forest Stewardship Council (FSC), sebuah organisasi non-profit global yang mempromosikan pengelolaan hutan secara bertanggung jawab melalui sertifikasi ekolabel.

        Selain itu, kemasan makanan minuman Tetra Pak juga telah didaur ulang hingga diolah menjadi karya kreatif lain yang berwawasan lingkungan.

        Tahun lalu Tetra Pak telah mendaur ulang lebih dari 10,338 ton kemasan karton. Pada tahun ini, Tetra Pak berhasil menggandeng beberapa mitra pengumpul baru dan total telah ada lima mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jabodetabek, sehingga tingkat daur ulang diharapkan naik mencapai 24% pada tahun mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: