Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Polisi Hong Kong Tutup Saluran Pembuangan Air, Demonstran Tidak Bisa Keluar

        Polisi Hong Kong Tutup Saluran Pembuangan Air, Demonstran Tidak Bisa Keluar Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Hong Kong -

        Polisi Hong Kong pada Rabu (20/11/2019) menutup saluran air yang digunakan para demonstran anti pemerintah untuk melarikan diri dari Universitas Politeknik. Sejumlah mahasiswa mengandalkan satu-satunya lubang keluar itu karena jalan lain telah ditutup polisi.

        Seorang demonstran mengaku melihat ular di dalam selokan tersebut. Para demonstran memakai sepatu anti air dan membawa obor saat masuk ke dalam selokan air.

        Mereka muncul kembali di dalam kampus setelah gagal menggali saluran pembuangan untuk dapat keluar dari kompleks kampus tersebut. Ketinggian air di dalam selokan terus naik sehingga berbahaya bagi para demonstran itu.

        Baca Juga: Kerusuhan Meluas, Maskapai Asia Pangkas Penerbangan ke Hong Kong

        "Selokan sangat bau, ada banyak kecoa, banyak ular. Setiap langkah sangat menyakitkan. Saya tak pernah menduga bahwa suatu hari saya harus bersembunyi dalam selokan atau menyelamatkan diri melalui selokan," ujar Bowie (21), mahasiswa Universitas Hong Kong yang terpaksa kembali keluar dari selokan itu.

        Sebelumnya dikabarkan bahwa polisi menahan enam orang pengunjuk rasa saat mereka mencoba keluar dari kampus tersebut melewati jalur yang tidak semestinya.

        "Enam orang ditahan pada Rabu (20/11), yakni empat orang saat memindahkan penutup selokan di luar kampus dan dua orang yang memanjat keluar," ungkap kepolisian Hong Kong, dilansir Reuters.

        Petugas pemadam kebakaran yang diizinkan masuk kampus menutup satu-satunya lubang masuk dalam selokan di bawah tempat parkir mobil bawah tanah di kampus tersebut.

        Saksi mata Reuters menyatakan sekitar 100 demonstran masih berada di kampus yang dikepung polisi anti-huru-hara selama 24 jam setiap hari itu. Lebih dari 1.000 orang telah ditahan sejak Senin (18/11).

        Sejumlah demonstran menyerahkan diri dan lainnya ditangkap saat upaya melarikan diri. Berbagai upaya dramatis dilakukan para demonstran untuk keluar dari kampus tersebut.

        Ada yang mencoba turun dari gedung dengan tali menuju beberapa sepeda motor yang telah menunggu di bawah pada Senin (18/11) malam.

        Bersamaan dengan itu, para demonstran melemparkan bom molotov dan polisi merespon dengan menembakkan gas air mata, peluru karet serta meriam air.

        Jalanan terlihat tenang pada Selasa (19/11) dan Rabu (20/11).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: