- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
AP II Kupas Tuntas Persiapan Operasional dan Pengembangan 4 Bandara Pemerintah
PT Angkasa Pura II (AP II) menggelar Focus Group Discussion (FGD): Sinergi Membangun Daerah Melalui Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur Bandara, Kamis (21/11/2019). Tujuannya, mendapat berbagai masukan dari stakeholder terkait strategi dan rencana pengembangan dan pengelolaan empat bandara pemerintah yang akan dikelola AP II.?
Bandara-bandara tersebut ialah TJilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
Secara holistik, FGD mengupas delapan topik terkait operasional dan pengembangan bandara, yaitu aset, investasi, teknik, operasi, pelayanan, komersial, SDM, dan komunikasi. Melalui pembahasan bersama dengan stakeholder?dalam FGD tersebut terdapat tiga topik utama yang mengemuka.
Baca Juga: Wah, President Director AP II Dapat Penghargaan Nih...
Pertama, terkait dengan regulasi. Ada regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait pengelolaan Barang Milik Negara, lalu regulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator yang mengatur teknis kebandarudaraan, serta regulasi Kementerian BUMN yang mengatur pengelolaan usaha AP II.
"Kami akan menyinkronkan dan mengintegrasikan berbagai regulasi itu agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya di lapangan," ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero)?Muhammad Awaluddin melalui rilisnya, Jumat (22/11/2019).
Lebih lanjut, dia menuturkan topik kedua yang muncul dalam pembahasan FGD adalah terkait sektor bisnis.
"AP II adalah BUMN yang berorientasi profit. Apa yang dipercayakan negara kepada AP II selaku BUMN melalui KSP BMN harusnya bukan menjadi beban, namun bagaimana kami harus menjadikan ini sebagai potensi keuntungan," jelasnya.
Guna mengejar keuntungan, Awaluddin mengungkapkan AP II bisa menggarap peluang bisnis di sektor nonaeronautika, seperti pengembangan Aerocity di kawasan Bandara Radin Inten II Lampung dan perhotelan atau commercial area?untuk menunjang pariwisata di Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung.
"Kami akan melihat aset yang bisa digunakan di bandara-bandara tersebut, seperti Aerocity di Lampung dan Belitung yang juga sudah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata sehingga peluang mendirikan hotel dan?commercial area?menjadi terbuka dan sangat berpotensi di area bandara," beber Awwaluddin.
Baca Juga: Gandeng IATA, AP II Mau Mengangkasa ke Seluruh Dunia
Dia meyakini pengalaman yang dimiliki AP II dapat meningkatkan aspek bisnis di empat bandara tersebut, termasuk membalikkan keadaan terhadap bandara yang masih merugi menjadi untung.
Adapun topik ketiga adalah terkait aspek pengelolaan bandara yang harus selalu mengikuti peraturan (comply to regulation).
"Aspek pengelolaan aset dan kegiatan usaha tidak bisa kami pisahkan. Pengelolaan harus mengikuti aturan dan peran yang benar,?comply, dan menganut prinsip kehati-hatian," ujar Awaluddin.?
FGD ini diikuti oleh para pemangku kepentingan, seperti Kemenhub, Kemenhub, Pemprov Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Tengah serta AP II.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti