Penyelenggara SEA Games Beri Pelayanan Buruk, Warganet Filipina Murka dan Kecewa! Begini Kicauannya!
Gelaran kompetisi olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2019 ada di depan mata; kontingen dari sejumlah negara pun diterbangkan ke Filipina yang menjadi tuan rumah tahun ini. Sayangnya, 'sambutan' yang diberikan penyelenggara, Phisgoc, melahirkan kekecewaan para kontingen hingga masyarakat Filipina sendiri.
Tagar #SEAGamesFail pun mengudara, mejeng di daftar tren Twitter Filipina, Senin (25/11/2019) pagi. Kekecewaan, rasa malu, dan marah dituangkan dalam cuitan karena Phisgoc dan pemerintah tak menyambut kontingen sejumlah negara, seperti Myanmar, Thailand, dan Timor Leste dengan layak.
"Kalau boleh jujur saya malu sebagai Warga Negara Filipina karena gelaran SEA Games yang diselenggarakan punya logo yang jelek, ikon yang biasa saja, tidak memerhatikan atlet negara tetangga, dan pengelolanya buruk," cuit warganet dengan nama Zeik Velardo.
Baca Juga: Jokowi akan Lepas Kontingen Merah Putih untuk SEA Games 2019 pada 27 November
Sementara, warganet lain dengan nama pengguna @cielo_dc11 melayangkan tudingan kepada Pemerintah Filipina dan Phisgoc. Menurutnya, para koruptor yang ada di bangku kekuasaan hanya memanfaatkan ajang SEA Games untuk 'mengamankan' pendanaan alias pundi-pundi uang.
Ia menuliskan, "negara kami belum siap menggelar acara seperti SEA Games, tapi para koruptor (di pemerintahan) sudah jelas akan memanfaatkan peluang ini buat mengantongi keuntungan (dari pendanaan)."
Cuitan perihal korupsi juga datang dari warganet bernama Bernie A. Ramos. Ia mengutip cuitan dari outlet berita Fox Sports Asia yang menginformasikan soal tim sepak bola Timor Leste yang telantar di bandara karena penyelenggara terlambat menjemput.
"Buang-buang uang, tidak dikelola dengan baik, dan petinggi yang korupsi," tulisnya, dilanjtukan dengan, "benar-benar memalukan!"
Selain tim sepak bola Timor Leste, tim sepak bola Thailand juga mengirimkan keluhan soal porsi makan yang tidak layak. Kontingen Kamboja dan Myanmar pun dilaporkan tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Belum lagi, perbaikan lokasi pertandingan bola voli yang masih berlangsung hingga seminggu sebelum SEA Games berlangsung; berbanding terbalik dengan lokasi Olimpiade Tokyo yang sudah siap, padahal kompetisi tersebut baru berlangsung pada 2020.
Ramai-ramai, para warganet Filipina memohon maaf atas hal yang menimpa para kontingen negara Asia Tenggara tersebut. Hingga pukul 08.00 WIB tadi, ada sekitar 13 ribu cuitan yang membahas kegagalan SEA Games. Namun, pada pukul 08.21 WIB, tagar tersebut lenyap begitu saja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna