Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemindahan Ibu Kota Baru, Korsel Tawarkan Kerja Sama

        Pemindahan Ibu Kota Baru, Korsel Tawarkan Kerja Sama Kredit Foto: Antara/Antara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Korea Selatan menawarkan kerja sama pemindahan ibu kota negara ke Kalimatan Timur kepada Presiden Joko Widodo. Tawaran tersebut diungkapkan Presiden Korsel Moon Jae-in dalam pertemuan bilateral kedua negara di Busan, Korsel, Senin (25/11/2019).

        Presiden Joko Widodo menyambut positif tawaran kerja sama teknis pembangunan ibu kota baru itu. Rancangan ibu kota baru dimulai akhir 2020. "Saya harapkan kerja sama tersebut dapat mengembangkan ibu kota Indonesia baru yang smart, green, safe, inclusive, dan resilient," kata Presiden.

        Baca Juga: RUU IKN Diharapkan Masuk Prolegnas Prioritas 2020

        Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bahkan mengatakan Indonesia baru saja menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama bilateral dengan Korea Selatan yang disaksikan kedua pemimpin negara. Salah satu perjanjian kerja sama terkait persiapan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

        "Ini juga tadi ditandatangani oleh Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dengan mitranya Korsel. Pada intinya, kerja sama tersebut mengatur beberapa bidang kerja sama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan," kata Retno di Busan, dikutip Tempo dari Antara, Selasa (26/11/2019).

        Kesepakatan kerja sama yang ditandatangani kedua negara adalah negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Indonesia dengan Korea, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas, dan MoU mengenai technical cooperation on capital city relocation and development.

        Retno merinci kerja sama persiapan perpindahan ibu kota ke Kaltim meliputi perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan. "Termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku, bendungan, pengendalian banjir, air minum, sistem drainase, persampahan, air limbah domestik, perumahan, dan gedung," katanya.

        Bentuk kerja sama yang dilakukan kedua negara antara lain "current" informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, penugasan tenaga ahli, peningkatan kapasitas, dan kerja sama-kerja sama teknis yang disepakati kedua negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lili Lestari
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: