Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Enam Jurus BI Hadapi Perlambatan Ekonomi Global di 2020

        Enam Jurus BI Hadapi Perlambatan Ekonomi Global di 2020 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, meyakini prospek ekonomi Indonesia 2020 terjaga dengan momentum pertumbuhan yang tetap berlanjut meskipun terdapat tekanan perlambatan ekonomi global. Untuk itu, ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diperkirakan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5%.

        Perry menuturkan, dalam kondisi perekonomian global yang belum kondusif, bauran kebijakan BI yang telah ditempuh pada 2019 akan makin diperkuat pada tahun 2020 mendatang melalui 6 (enam) fokus area kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendorong momentum pertumbuhan.

        Baca Juga: BI Optimis Ekonomi 2020 Tumbuh 5,5%, Jokowi Mau Genjot Swasta

        "Pertama, kebijakan moneter tetap akomodatif. Kedua, kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta, Kamis (28/11/2019) malam.

        Ketiga, kebijakan sistem pembayaran difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital. Untuk hal ini, BI melakukan 5 Inisiatif SPI yaitu 1) Pengembangan open banking; 2) Penguatan konfigurasi sistem pembayaran ritel; 3) Penguatan infrastruktur pasar keuangan; 4) Pengembangan infrastruktur publik untuk data; dan 5) Penguatan framework pengaturan, perizinan, dan pengawasan.

        "Selain itu, sebagai dukungan BI dalam integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional, BI juga mendiseminasikan arah kebijakan Sistem Pembayaran Indonesia ke depan melalui publikasi buku Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025: Menavigasi Sistem Pembayaran Nasional di Era Digital," tandasnya.

        Keempat, Kebijakan Pendalaman Pasar Uang diperkuat untuk mendukung efektivitas kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Kelima, Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Syariah dan UMKM terus didorong agar menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.

        Yang terakhir, keenam, memperkuat sinergi dengan fokus pada sinergi kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan untuk menjaga stabilitas dan sinergi transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat struktur ekonomi.

        "Serta sinergi dalam inovasi digital untuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital secara nasional," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: