Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duh, Program 1000 Startup Pemerintah Dikritik Pedas. Kenapa Ya?

        Duh, Program 1000 Startup Pemerintah Dikritik Pedas. Kenapa Ya? Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Program pemerintah untuk membuat 1000 startup di Indonesia dikritik pedas oleh CMO GDP Venture Danny Oei Wirianto. Kekecewaan Danny diungkapkan dalam kritik pedasnya lantaran program tersebut hanya menghasilkan startup latah.

        "Saya menentang program 1000 startup karena latah semua mau bikin startup baru. Untuk apa menciptakan yang baru kalau sampah juga," ujar Danny saat acara Telco Outlook di Aston Simatupang, Senin (2/12/2019).

        Baca Juga: Cashwagon Terima Penghargaan Top Startup P2P Lending

        Satu kendala yang sering dialami oleh startup adalah pendanaan. Menurut Danny, lebih baik pemerintah lebih fokus kepada startup yang sudah ada saat ini. "Menciptakan lebih mudah daripada mengembangkan," ujarnya.

        Menurutnya, pemerintah lebih baik membantu dengan memberikan pendanaan kepada startup yang sudah ada agar startup bisa berkembang. Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan insentif kepada startup untuk menyewa cloud sebagai data center mereka.

        Tidak hanya kepada program 1000 startup, Danny juga mengkritik keras perusahaan startup yang lebih banyak masuk ke pasar B2C ketimbang B2B. Menurutnya, ranah B2B masih memiliki potensi besar untuk diolah.

        "Padahal virgin market share itu pertanian, peternakan, dan warehouse," katanya.

        Menurutnya, anak muda kurang tertarik untuk mengolah ketiga sektor tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: