Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy mengatakan, posisi Ankara dalam pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400 buatan Rusia tetap tidak berubah. Aksoy menegaskan, Turki tidak akan melepas S-400.
"Posisi kami tentang masalah S-400 jelas dan tidak berubah. Kami percaya bahwa ini adalah hak kedaulatan kami (untuk membeli S-400). Setelah itu, kami akan terus memperkuat industri pertahanan kami dengan cara yang sama," katanya.
Baca Juga: AS Desak Batalkan Beli Rudal S-400, Turki Tetap Lakukan Uji Coba
Aksoy, seperti dilansir Tass pada Senin (9/12/2019), kemudian menuturkan masalah kemungkinan pengiriman sistem rudal anti-pesawat Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke Ankara juga masih terbuka.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu saat berbicara di Dialog Mediterania di Roma, Italia, menuturkan bahwa Turki telah membeli S-400 dari Rusia, karena penolakan NATO untuk menjual sistem pertahanan mereka kepada Turki.
"Turki membutuhkan sistem pertahanan udara. Apakah kita mencoba membeli dari sekutu kita? Ya, selama 10 tahun terakhir. Tapi, kita tidak bisa mendapatkannya. Jadi, itu bukan alasan politik," ucapnya.
Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara dari Rusia. Pengiriman sistem pertahanan udara S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019 dan diperkirakan rampung pada awal tahun depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: