Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peran Mohammed bin Salman dalam Hapus Citra Ultrakonservatif Arab Saudi

        Peran Mohammed bin Salman dalam Hapus Citra Ultrakonservatif Arab Saudi Kredit Foto: (Foto: EPA)
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang juga menjabat sebagai deputi Perdana Menteri, melakukan serangkaian perubahan sosial dan budaya untuk menghapus citra Arab Saudi sebagai negara Kerajaan Islam ultrakonservatif.

        Terbaru, restoran di negara itu tidak lagi diharuskan memisahkan pintu masuknya berdasarkan jenis kelamin. Sebelumnya, restoran wajib untuk memiliki satu pintu masuk untuk keluarga dan wanita, dan yang lain untuk pria yang datang sendiri.

        Perubahan yang dilakukan Mohammed bin Salman juga berimbas kepada turis yang datang ke Arab Saudi. Sebelumnya pasangan wisatawan yang belum menikah dilarang untuk menginap dalam satu kamar, kecuali menunjukkan bukti bahwa mereka adalah pasangan yang telah menikah.

        Baca Juga: Jika Terpilih Jadi Presiden AS, Biden Nyatakan Akan Evaluasi Hubungan Arab Saudi-AS

        Dampak reformasi juga dirasakan kaum perempuan Arab Saudi. Salah satunya, perempuan Arab Saudi kini boleh mengendarai mobil sendiri. Berikut reformasi yang merubah Arab Saudi menjadi lebih moderat.

        2015

        Perempuan-perempuan Arab Saudi untuk pertama kalinya diperbolehkan mendaftarkan diri sebagai kandidat pemilihan daerah di kerajaan Muslim ultrakonservatif.

        Saat itu, perempuan-perempuan mulai mendaftarkan diri sebagai pemilih di pusat-pusat pemilihan yang dikelola oleh staf, yang seluruh anggotanya adalah perempuan.

        2017

        Raja Salman bin Abdulaziz al Saud mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa perempuan dapat memperoleh surat izin mengemudi (SIM).

        Dekrit sang raja memberikan instruksi agar badan kementerian segera dibentuk untuk memberikan nasihat dalam waktu 30 hari. Perintah tersebut baru akan diimplementasikan pada Juni 2018.

        2018

        Pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam sejarah membuka pendaftaran untuk perempuan yang ingin bergabung dengan militer. Para perempuan memiliki waktu sampai Kamis, 1 Maret 2018 untuk mendaftarkan diri mengisi posisi sebagai tentara di Provinsi Riyadh, Al-Qassim, Makkah dan Madinah.

        Peran yang dapat diisi para perempuan itu tidak melibatkan pertempuran, tetapi akan memberi mereka kesempatan untuk bekerja di bidang keamanan.

        Persyaratan pendaftaran mencakup 12 hal yang harus dipenuhi para peminat, termasuk warga negara Arab Saudi, berusia antara 25 sampai 35 tahun dan memiliki ijazah sekolah menengah atas.

        2019

        Perempuan di Arab Saudi sekarang dapat bepergian ke luar negeri tanpa izin wali pria, kata dekrit kerajaan.

        Di bawah aturan baru yang diumumkan pada Jumat (2/8/2019), perempuan di atas usia 21 tahun dapat mengajukan paspor tanpa izin dari wali pria.

        "Paspor akan diberikan kepada setiap warga negara Saudi yang mengajukan aplikasi," kata keputusan pemerintah yang diterbitkan dalam berita resmi Umm al-Qura mengutip AFP.

        Pasangan Turis boleh menyewa hotel?

        Pasangan wisatawan asing yang belum menikah kini akan diperbolehkan menyewa kamar hotel di Arab Saudi sebagai bagian dari aturan visa baru yang diumumkan pemerintah Saudi. Perempuan juga diperbolehkan tinggal sendirian di hotel.?

        Sebelumnya, pasangan harus memiliki bukti bahwa mereka sudah menikah sebelum menginap di hotel.?

        Langkah ini diambil oleh pemerintah Saudi untuk menggeliatkan industri pariwisata.

        Pria wanita di restoran

        Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa restoran di negara itu tidak lagi diharuskan memisahkan pintu masuknya berdasarkan jenis kelamin. Sebelumnya, restoran wajib untuk memiliki satu pintu masuk untuk keluarga dan wanita, dan yang lain untuk pria yang datang sendiri.

        Pada Minggu, kementerian kotamadya Saudi mengatakan bahwa restoran tidak perlu lagi mempertahankan adanya pintu masuk yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.

        Sebaliknya, aturan itu akan diserahkan kepada bisnis itu sendiri untuk memutuskan apakah akan melakukannya atau tidak.

        Sampai sekarang, di dalam restoran, keluarga dan wanita biasanya dipisahkan dari laki-laki dengan layar sendiri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: