Partisipasi Indonesia di ajang promosi Vietnam Expo 2019 berhasil meraih transaksi sebesar US$691,89 juta. Nilai tersebut berasal dari transaksi ritel dan kontak dagang. Produk yang paling diminati adalah obat-obatan. Vietnam Expo berlangsung pada pada 4?7 Desember 2019 di Saigon Exhibition & Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam.
"Indonesia sukses meraih transaksi US$691,89 juta pada keikutsertaan di Vietnam Expo. Produk yang berhasil menarik para buyers adalah obat-obatan. Permintaan produk obat-obatan itu tidak hanya datang dari importir dan distributor asal Vietnam, tetapi juga dari Arab Saudi," jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kemendag, Dody Edward dalam keterangan etrtulis di Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Baca Juga: Jelang Nataru, Kemendag Pantau Harga Pangan di Medan
Dody menjelaskan, nilai transaksi tersebut dapat terus bertambah seiring dengan tindak lanjut inquiry dari para peserta pameran.
"Keikutsertaan Indonesia di Vietnam Expo merupakan bagian dari strategi peningkatan ekspor Indonesia, salah satunya dengan menyasar pasar nontradisional," jelas Dody.
Paviliun Indonesia yang mengusung tema "Trade with Indonesia" menempati lahan seluas 54m2. Partisipasi Indonesia di Vietnam Expo merupakan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Atase Perdagangan RI di Hanoi.
Paviliun Indonesia menampilkan produk-produk dari tujuh perusahaan. Ketujuh perusahaan tersebut yaitu PT Universal Abrasivindo Industrial (produk amplas/sandpaper), CV Bali Bakti Anggara (produk home d?cor), PT Irawan Djaja Agung (produk obat-obatan over the counter/OTC), CV Jaya Abadi (produk makanan ringan), PT Dexa Medica (produk farmasi), PT Aquasolve Sanaria (produk makanan sehat), dan PT Gloria Origita Cosmetics (produk kosmetik).
Menurut Atase Perdagangan RI di Hanoi, Mohamad Iqbal Djamil, beberapa produk Indonesia pada umumnya belum terlalu dikenal oleh masyarakat Vietnam. "Partisipasi Indonesia dalam pameran ini sangat tepat karena dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk pengenalan, promosi, dan edukasi terhadap produk Indonesia," jelas Iqbal.
Selain itu, lanjut Iqbal, tren pertumbuhan perekonomian Vietnam dan kecenderungan masyarakatnya untuk mengonsumsi produk impor merupakan peluang bagi ekspor produk Indonesia. "Para pelaku usaha harus dapat memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya," tandas Iqbal.
Vietnam Expo adalah pameran berskala internasional yang menampilkan berbagai produk dari berbagai sektor. Vietnam Expo rutin digelar dua kali dalam setahun. Vietnam Expo 2019 juga dilaksanakan paralel dengan International Exhibition on Hardware and Hand Tools 2019. Pameran ini diikuti 850 peserta dari 18 negara yaitu Inggris, India, Taiwan, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Jepang, Filipina, Singapura, Hong Kong, Spanyol, Thailand, Swiss, Tiongkok, Amerika Serikat, Indonesia, dan Vietnam.
Tren perdagangan Indonesia dengan Vietnam dalam lima tahun terakhir terus meningkat sebesar 8,93%. Pada 2018 total perdagangan kedua negara mencapai US$8,38 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$4,58 miliar dan impor sebesar US$3,79 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus perdagangan terhadap Vietnam sebesar US$753,39 juta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum