Kekhawatiran global tentang apa yang akan terjadi pada akhir pekan ini akhirnya dibayar lunas oleh Presiden AS, Donald Trump. Reuters mewartakan, pada Kamis (12/12/2019) kemarin, Trump dan para penasihat dagang AS telah sepakat untuk menangguhkan tarif impor atas produk China senilai US$160 miliar.
Baca Juga:?Panutan Nih! Trump Tangguhkan Bea Impor, China Siap Balas Budi!
Hal itu disambut sukacita oleh global sehingga aktivitas perdagangan menjadi kian bergairah, termasuk di panggung perdagangan spot pada Jumat (13/12/2019). Aset-aset berbasis keuangan dari negara berkembang ramai dikoleksi oleh pelaku pasar.
Alhasil, mayoritas mata uang dunia kini kompak menguat di hadapan dolar AS, seperti dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, won, dolar Singapura, dolar Taiwan, dan rupiah.
Baca Juga: Bikin Bergidik! Dolar AS Sekarat, Rupiah Hampir Koit!
Benar saja, rupiah masuk ke dalam pasukan yang membuat dolar KO. Bahkan, sejak pembukaan pasar, rupiah sudah perkasa 0,32% ke level Rp13.975? per dolar AS. Kendati begitu, hingga pukul 10.30 WIB, apresiasi rupiah terpangkas tipis menjadi 0,30% ke level Rp13.983 per dolar AS.?
Selain itu, rupiah juga mampu unggul tipis sebesar 0,01% terhadap dolar Australia. Adapun di hadapan euro dan poundsterling, rupiah terdepresiasi masing-masing sebesar -0,12% dan -1,94%. Mata uang Garuda itu pun tertekan di hadapan beberapa mata uang Asia, seperti yuan (-0,35%), dolar Taiwan (-0,11%), dan ringgit (-0,06%).?
Beruntungnya, rupiah masih dapat masuk dan bertahan di posisi empat besar Asia. Saat ini, rupiah unggul terhadap yen (0,58%), baht (0,49%), dolar Hong Kong (0,33%), won (0,25%), dan dolar Singapura (0,14%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: