Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rencana 2020: Tetra Pak Targetkan Tingkat Daur Ulang 30%

        Rencana 2020: Tetra Pak Targetkan Tingkat Daur Ulang 30% Kredit Foto: Tetra Pak
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sepuluh SD dan sepuluh SMP di Jakarta berhasil mengumpulkan 1 juta kemasan karton bekas minuman (used beverage carton/UBC) yang setara dengan 8 ton sampah karton.

        Kemasan karton bekas minum itu kemudian dimanfaatkan menjadi bahan bangunan di dua perpustakaan baca di Sekolah Kami Bintara Jaya dan Sekolah Alam Matoa Depok, 30 bangku taman, dan lima shelter di kawasan Banjir Kanal Timur, DKI Jakarta.

        Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Tetra Pak InspirACTion: One Act, One Pack For Our Earth and Society, yang merupakan kolaborasi antara pemain industri makanan minuman PT Sinar Sosro, PT Ultra Jaya, dan PT Indolakto dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Kota Jakarta Timur, serta Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK). Kegiatan juga melibatkan 500 siswa SD dan SMP di Jakarta.

        Baca Juga: Kemasan Tetra Pak, Baik untuk Makanan dan Mudah Didaur Ulang

        Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia, menjelaskan, kemasan karton menawarkan beragam manfaat dalam praktik ekonomi melingkar bagi masyarakat.

        Karakteristiknya diperoleh dari sumber daya alam terbarukan dan dikelola secara bertanggung jawab sampai pengumpulan terpilah pasca-konsumsinya, kemudian didaur ulang menjadi bahan baku kertas, papan partisi, dan atap gelombang merupakan bukti nyata, kemasan ini bermanfaat bagi keberlangsungan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia.

        "Kami senang berkontribusi lebih terhadap masyarakat Indonesia dengan memberikan fasilitas umum berupa kursi taman dan shelter yang dibuat dari bahan baku hasil daur ulang kemasan karton bekas minuman," ujar Michael, melalui siara pers yang diterima Warta Ekonomi, Jumat (13/12/2019).

        Reza Andreanto, Head of Environment Tetra Pak Indonesia, menambahkan, pengumpulan 8 ton kemasan karton bekas minum di Tetra Pak InspirACTion dilakukan melalui pengumpulan tugas mengenai gerakan Lipat, Letak, dan Lepas (3L) untuk mengelola kemasan karton bekas minuman Tetra Pak di masing-masing sekolah.

        Menurut Reza, program keberlanjutan perusahaan dalam komitmen daur ulang telah menjadi bagian dari operasi bisnis perusahaan sejak 2005. Dua tahun lalu, dari kegiatan yang sama juga telah berdiri perpustakaan berbahan dasar daur ulang di Cirebon.

        2018 lalu, perusahaan juga telah mendaur ulang lebih dari 10,338 ton kemasan karton bekas minum. Tahun ini, Tetra Pak Indonesia menggandeng mitra pengumpul baru untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, yaitu Bank Sampah Bina Usaha Mandiri.

        Sehingga, total telah ada lima mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali dan Lombok (EcoBali Recycling), Jawa Timur dan Madura (YAPSI), Jawa Barat (Waste4Change), dan Jabodetabek (Armada Kemasan Nusantara).

        Baca Juga: Dukung Ekonomi Sirkuler, Tetra Pak Daur Ulang 10 Ribu Ton Karton Bekas

        "Dengan demikian tingkat daur ulang ditargetkan naik mencapai 30% pada 2020," ucap Reza.

        Selain itu, kemasan karton bekas minuman Tetra Pak juga telah didaur ulang sebagaimana yang bisa dilihat dari hasil produk daur ulang seperti atap gelombang dan papan partisi yang berkualitas dari bahan PolyAl (Polymer dan Aluminum) untuk dimanfaatkan dalam pendirian perpustakaan di kedua sekolah Bekasi dan Depok sebagai dinding dan atap.

        Produk lainnya yang dapat dimanfaatkan dari hasil daur ulang kemasan karton bekas minum adalah kertas daur ulang sebagai karya kreatif lain yang berwawasan lingkungan.

        Tidak hanya itu, untuk menjamin keberlanjutan kayu dan hutan, Tetra Pak Indonesia telah memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab seperti yang dibuktikan dengan sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) pada setiap label kemasan. Organisasi non-profil global tersebut mempromosikan pengelolaan hutan lestari secara bertanggng jawab melalui sertifikasi global.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: