Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahwa tantangan ekonomi Indonesia cukup berat lantaran dinamika global seperti perang dagang AS dan China serta geopolitik di luar.
Ia pun menyoroti soal kualitas SDM dan angka kemiskinan. "Kualitas SDM masih terbilang rendah. Data Bank Dunia terkait Human Capital Index, Indonesia termasuk low middle income dan tertinggal dibanding Singapura, Korea, dan Jepang," katanya di BEI, Selasa (17/12/2019).
Sambungnya, "Kemudian ketiga, tingginya angka ketimpangan dan kemiskinan. Ketergantungan terhadap impor," tambah dia.
Baca Juga: Peduli Pendidikan, Waskita Karya Bangun SDM Unggul Melalui Semangat Bela Negara
Baca Juga: Masih Tuding Huawei Mata-Mata China, DPR Amerika Buat Aturan Ini Buat Tekan Huawei
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pemerintah siap untuk melakukan segala upaya dalam mendorong perekonomian. Seperti, investasi, konsumsi, dan ekspor.
"Di antaranya melalui penyederhanaan sejumlah regulasi melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja," jelasnya.
Menurutnya, potensi yang dapat dikembangkan ialah keuangan syariah. Bahkan, ia mengaku pihaknya juga siap mengakselerasi dan keuangan syariah.
"Pengembangan ekonomi syariah fokus pada empat hal. Pengembangan, perluasan produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial atau social fund dan usaha syariah," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil