AS Mulai Lobi-lobi China buat Hentikan Usulan Pencabutan Sanksi Korut
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Utusan khusus Washington untuk Korea Utara (Korut), Stephen Biegun, akan mengunjungi Beijing pada Kamis dan Jumat mendatang. Rencana kunjungan ini muncul setelah China dan Rusia mengusulkan pencabutan beberapa sanksi PBB terhadap Korut.
"Biegun akan bertemu para pejabat China untuk membahas perlunya mempertahankan persatuan internasional tentang Korea Utara," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari South China Morning Post, Rabu (18/12/2019).
Biegun akan melakukan perjalanan ke China setelah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat di Korea Selatan (Korsel) dan Jepang minggu ini.
Baca Juga: Diresmikan, Kapal Induk Baru China Siap Bertugas
Biegun sendiri pada hari ini, Selasa (18/12/2019) baru menyelesaikan kunjungan tiga hari ke Korsel. Ia mencoba menyelamatkan negosiasi dengan Korut, tetapi tampaknya tidak mendapat tanggapan dari Pyongyang pada seruannya untuk membahas semua masalah yang menarik.
Pada hari Senin, Biegun berbicara langsung dengan Korut, dan mengatakan: ?Sudah saatnya bagi kita untuk melakukan pekerjaan kita. Mari kita selesaikan ini. Kami di sini, dan Anda tahu bagaimana menghubungi kami."?
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Korut telah melakukan serangkaian uji coba senjata dan mengobarkan perang kata-kata dengan Presiden AS Donald Trump. Kondisi ini memicu kekhawatiran kedua negara dapat kembali ke jalur perselisihan yang telah mereka jalani sebelum meluncurkan upaya diplomasi tahun lalu.
Sebelumnya China dan Rusia mengusulkan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mencabut larangan Korut mengekspor patung, makanan laut dan tekstil, menurut rancangan resolusi yang dilihat oleh Reuters.
Rusia mengatakan rancangan itu, yang langkah-langkahnya juga termasuk pencabutan larangan warga Korut bekerja di luar negeri, bertujuan mendorong pembicaraan antara Washington dan Pyongyang.?
Baca Juga: Rusia-China Minta Sanksi Korut Dicabut, AS: Terlalu Prematur, Belum Saatnya
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan sekarang bukan saatnya bagi Dewan Keamanan untuk mempertimbangkan mencabut sanksi karena Korut mengancam akan meningkatkan provokasi, menolak untuk bertemu untuk membahas denuklirisasi, dan terus mempertahankan serta mempercepat program senjata pemusnah massal dan rudal balistik yang dilarang.?
Korut telah berjanji untuk mengambil "jalan baru" yang tidak ditentukan jika Washington gagal melunakkan pendiriannya sebelum akhir tahun.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada hari Senin mengatakan bahwa Korut mungkin akan melakukan tes yang tidak bisa diidentifikasi jika mereka "tidak merasa puas".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: