Saad al-Hariri Akui Tak Bisa Maju untuk Bentuk Pemerintahan Lebanon Baru
Saad al-Hariri menyatakan dia bukan kandidat perdana menteri (PM) untuk pemerintahan baru Lebanon. Pernyataan Hariri itu artinya tak ada calon kuat untuk memimpin kabinet yang harus mengatasi krisis ekonomi terburuk di negara itu sejak perang sipil 1975-1990.
Hariri telah mengundurkan diri dari posisi PM. Politisi Sunni itu membuat pernyataan di malam konsultasi resmi untuk menentukan PM baru, posisi yang disediakan untuk Sunni dalam sistem politik sektarian di Lebanon.
Baca Juga:?IRGC: Iran Akan Hancurkan Israel dari Lebanon
"Saya umumkan bahwa saya tidak akan menjadi kandidat untuk membentuk pemerintahan mendatang," ujar Hariri, dilansir Reuters.
Dia menambahkan, "Saya hingga besok terlibat dalam konsultasi pada basis ini, menegaskan bahwa mereka tidak menunda untuk alasan apapun."
Hariri tidak mengatakan siapa yang akan dicalonkan untuk posisi PM dalam konsultasi yang akan dilakukan bersama Presiden Michel Aoun pada Kamis (19/12/2019). Aoun, Kristen Maronit diharuskan menunjuk kandidat yang akan mendapat dukungan mayoritas dari 128 anggota parlemen Lebanon.
Baca Juga: Cegah Kampanye Neo-Nazi, Pengusaha Asal Lebanon Beli Barang-barang Hitler
Satu-satunya kandidat dengan dukungan terbesar dari Sunni Muslim adalah Hariri. Namun Hariri terlibat ketegangan politik dengan beberapa pihak, termasuk Aoun.
Situasi menjadi rumit saat Christian Lebanese Forces menyatakan akan menunjuk nama selain Hariri atau orang lain dalam konsultasi itu. Itu artinya, pencalonan Hariri tidak akan didukung oleh dua partai Kristen terbesar di Lebanon.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: