Dengan motor custom miliknya, Presiden Joko Widodo menjajal jalan raya yang dibangun di dekat perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Tepatnya, antara Nunukan (Kalimantan Utara) dengan Sarawak, Malaysia.
Jokowi mengemudi sendiri motor gede Kawasaki W175 yang telah dimodifikasi bergaya tracker tersebut.
Kepala Negara berada di paling depan. Sementara itu, para menteri seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, berada di belakangnya.
Baca Juga: Jokowi Salahkan Era SBY Soal Jiwasraya, Demokrat Murka!
Dengan jaket merah dan helm hitam miliknya, Jokowi nampak serius menggeber motor berwarna hijau miliknya itu.
Dalam rilis Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden, Jokowi mulai menggunakan motor sejak dari Bandara Yuvai Semaring.
Sepanjang 11 kilometer, Kepala Negara menjajal jalanan yang masih fungsional di perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut.
Jokowi mengaku ingin merasakan sensasi lebih menyusuri jalan perbatasan. Maka, dipilihlah menggunakan motor ketimbang naik mobil.
"Ya bisa merasakan betul kalau pakai kendaraan (motor). Kalau pakai mobil rasanya akan beda," kata Presiden Jokowi, Kamis (19/12/2019).
Jalan yang masuk dalam Trans-Kalimantan itu akan terus dikebut pembangunannya. Saat ini, kata Jokowi, sudah diselesaikan pembangunannya hingga 966 km.
Ia ingin melihat jalan di Indonesia pada perbatasan ini bisa menjadi akses yang lebih baik dan dibangun bagus, karena merupakan garis terdepan dari NKRI.
"Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia. Nunukan, dan di sebelah sana Sarawak. Kita harapkan, nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan," ujar mantan Gubernur DKI itu.
Jokowi kembali menegaskan pentingnya infrastruktur jalan. Karena, dengan pembangunan ini, konektivitas dan mobilitas orang menjadi lebih baik dan mudah. Dengan begitu, perekonomian juga akan bergerak dengan cepat.
Baca Juga: Ragu Orang Pilihan Jokowi, Pengamat: Dewas KPK Gak Jelas
"Inilah pentingnya infrastruktur menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten, sehingga ekonomi akan bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas," katanya.
Setelah ini, selanjutnya menjadi mudah untuk membangun infrastruktur lain seperti sekolah atau puskesmas. Jalan ini akan menjadi akses masyarakat dan menghubungkan dengan berbagai tempat. Dengan begitu, masyarakat semakin dimudahkan.
"Kita beri contoh, misalnya ini di paling timur di Nduga. Orang sakit mau ke pusat kesehatan atau ke rumah sakit bisa empat hari. Bagaimana kalau enggak dibangun infrastruktur itu?" katanya.
Turut mendampingi Presiden, saat menjajal jalan perbatasan, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: