Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Karena Dipilih Langsung oleh Jokowi, Gerindra: Dewas KPK Rawan Konflik Kepentingan!

        Karena Dipilih Langsung oleh Jokowi, Gerindra: Dewas KPK Rawan Konflik Kepentingan! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menilai dengan dibentuknya Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke depannya akan rentan adanya conflict of interest atau konflik kepentingan.

        Politikus Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko, menjelaskan bahwa hal itu dapat terjadi terkait independensi para dewan pengawas tersebut. Hal ini mengingat mereka ditunjuk secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Baca Juga: Meski Sudah Dilantik, PKS Ngotot Tolak Dewas KPK

        "Memang saya pribadi bertanya-tanya juga, kenapa? Catatan kita bahwa salah satunya Dewas janganlah dipilih oleh eksekutif dalam hal ini presiden. Karena ini terkait dengan masalah conflict of interest," kata Hendarsam dalam acara Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Babak Baru KPK' di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019).

        Meski begitu, Hendarsam menilai, secara komposisi Dewas KPK diisi sosok yang memiliki rekam jejak yang baik serta mempunyai integritas dan kredibilitas.

        Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari sosok Dewas KPK seperti mantan hakim Artidjo Alkostar, Albertina Ho, dan mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean yang dinilainya memiliki rekam jejak baik dalam pemberantasan korupsi.

        Baca Juga: Politikus PKS: Konsep Dewan Pengawas KPK Mengkhawatirkan

        "Tapi, saya melihatnya secara pribadi ketika melihat lima profil yang ditunjuk. Pada saat ini keraguan itu untuk sementara sirna. Jadi saya harus berpikiran baik bahwa kelima figur yang ditunjuk itu mempunyai integritas dan kredibilitas lebih dari cukup saya rasa," ujar Hendarsam.

        Ia juga menyetujui KPK memiliki Dewas yang bertugas untuk mengawasi jalannya agenda pemberantasan korupsi.

        Meski begitu, Hendarsam mengakui, keberadaan Dewas KPK menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait dugaan pelemahan kinerja KPK.

        "Tapi memang semua institusi atau lembaga memang harus ada pengawasnya itu merupakan khitah. Apakah perlu atau tidak? Itu perlu dan memang kita enggak bisa memungkiri ada suara-suara yang sedikit minor, terkait dengan masalah penegakan hukum dilakukan KPK," tutur Hendarsam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: