Ucapan selamat Natal masih menimbulkan pro kontra di masyarakat. Terkait hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan pandangannya terkait hal itu.?
Menurut Haedar, dalam kehidupan beragama ada koridor masing-masing agama. Dimana dimensi itu merupakan keyakinan dan paham yang harus dihormati. Di sisi lain ada dimensi kemasyarakatan dan kebangsaan yang harus semakin memperluas area untuk bersilaturahmi dan komunikasi serta menjalankan agama dengan baik.Sehingga pendekatan elit daerah menjadi penting.
Baca Juga: Polemik Ucapan Selamat Natal, Muhammadiyah: Itu Khilafiah
Haedar berharap Natal dan Tahun Baru dijadikan momentun untuk mempererat dan mengikat kembali benang kebangsaan yang mungkin sempat kusut saat peimilu, retak dan tergores saat ada perbedaan kepentingan serta gesekan sosial di masyarakat ?Saatnya jadikan ini (Natal dan Tahun Baru) menjadi wahana kerohanian berbangsa,? kata Haedar saat dimintai komentar soal pro-kontra ucapan Natal, Minggu (22/12/2019).
Baca Juga: PA 212: Umat Islam Diharamkan Ganggu Perayaan Natal
Haedar menjelaskan sebagai implementasinya maka, harus terus menghidupkan semangat toleransi satu dengan lain dalam keberbedaan. Jika ada masalah harus semakin dewasa dalam menyelesaikan masalah itu serta menjadikan nilai-nilai agama dari agama manapun menjadi sumber integrasi nasional dan intergrasi sosial.
?Ini penting sebab dalam kehidupan masyarakat yang majemuk faktor sosial ekonmi dan budaya rentan. Ibarat rumpat kering yang mudah terbakar, tentunya titik bakarnya hanya kecil tetapi bisa meluas. Karena itu mementum Natal dan Tahun Baru harus dijadikan ikhtiar untuk se makin membangun solidaritaas politik yang psostif sesama anak bangsa,? harapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: