Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini 8 Pasukan Operasi Khusus Paling Mematikan di Dunia

        Ini 8 Pasukan Operasi Khusus Paling Mematikan di Dunia Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasukan operasi khusus adalah unit yang bekerja sangat disiplin, mengemban misi tertentu serta memiliki kekuatan tangguh. Anggota unit khusus ini direkrut melalui proses seleksi ketat dan serangkaian pelatihan berat untuk melakukan tugas perang non konvensional di luar kemampuan pasukan militer standar. Berikut delapan unit operasi khusus mematikan dari dunia.

        1. U.S. Navy SEAL

        Unit Khusus Rusia Spetsnaz sejauh ini masih diselimuti misteri. Namun, pasukan paramiliter ini lahir selama puncak Revolusi Rusia pada awal abad ke-20. Sebagian besar anggotanya sebanding dengan Rangers Angkatan Darat A.S.

        Anggota Spetsnaz memiliki latar belakang tradisional pengintaian medan perang, menghancurkan rantai komando musuh dan jalur pasokan, serta menargetkan senjata taktis. Baru-baru ini, Rusia semakin memodelkan Spetsnaz-nya dari mitra Amerika.

        Baca Juga: Satelit Ungkap Pesawat-pesawat Misterius di Pangkalan Militer Rahasia 'Area 51' AS

        2. Spain's Special Naval Warfare Force

        Spain's Special Naval Warfare Force (Pasukan Perang Khusus Angkatan Laut Spanyol) dibentuk pada 2009. Unit Operasi Khusus ini bertanggung jawab atas aksi kontra-terorisme maritim, penyelaman tempur, penyisipan udara dan amfibi, pencarian dan penyelamatan tempur. Spain's Special Naval Warfare Force memiliki sejarah panjang dalam penyelamatan sandera dan konfrontasi bajak laut. Pada 2011 misalnya, mereka menyelamatkan seorang sandera Prancis dari perompak Somalia.

        3. The Sayeret Matkal of Israel

        Dikenal sebagai "Unit 269", Sayeret Matkal adalah brigade operasi khusus Israel yang sangat tertutup dengan status hampir legendaris. Sejak didirikan pada 1957, Sayeret Matkal telah mendapatkan reputasi atas kemampuan pengintaiannya yang dalam dan misi kontra-terorisme dan pemulihan sandera.

        Dalam misinya Sayeret Matkal mengandalkan kerahasiaan, menyerang dalam jumlah kecil dan menyamar, lalu menghilang sebelum musuh menyadari apa yang terjadi. Salah satu operasinya paling menonjol adalah penyelamatan sandera Entebbe pada 1976.

        4. France's National Gendarmerie Intervention Group (GIGN)

        Unit ini juga dikenal sebagai Kelompok D'Intervensi de la Gendarmerie Nationale (CIGN), salah satu organisasi kontra-teroris paling berpengalaman di dunia. Dalam misinya, CIGN mirip dengan tim SWAT dan Delta Force milik AS.

        Dalam setiap aksinya, CIGN mengusung misi mendapatkan akses ke tempat serangan secepat mungkin, kemudian menangkap atau membunuh para penyerang sebelum mereka dapat menyebabkan lebih banyak pembantaian. Program pelatihan CIGN terkenal brutal dan berlangsung selama empat belas bulan.

        Baca Juga: Soal Isu Ancaman Ratusan Militer Saudi, Pentagon: Tidak Ada Skenario Jahat

        5. Delta Force

        Diciptakan untuk memerangi terorisme, ekstremisme, dan separatisme, pelatihan The Special Services Group (SSG) terdiri dari pengkondisian fisik melelahkan, sekolah udara, kursus komando 25 minggu, dan pelatihan tempur. Menurut data, hanya 5% calon anggota SSG yang mampu menyelesaikan pelatihan yang ketat.

        SSG selama ini ikut berkontribusi dalam misi kontra-terordi perbatasan India-Pakistan hingga ikut dalam konflik yang sedang berlangsung di Afghanistan hingga Operasi Zarb-e-Azb, sebuah serangan militer gabungan yang menargetkan organisasi-organisasi teroris. Salah satu latihan berat anggota SSG adalah wajib berjalan sejauh 36 mil yang dilakukan dalam 12 jam.

        6. Polish GROM

        GROM (Grup untuk Respons Manuver Operasional) merupakan unit operasi khusus militer Polandia yang memiliki tugas operasi penyelamatan, termasuk pemulihan sandera, serta misi kontra-pemberontakan. Anggota GROM memiliki keahlian senjata serta keahlian medis luas dan menguasai berbagai disiplin militer, termasuk terjun payung, penyisipan amfibi, penyelaman, teknik kembang api, dan penanganan kendaraan.

        Dalam sejarahnya GROM lahir dari pasukan terjun payung Polandia saat Perang Dunia II yang dikenal sebagai "Silent Unseen". Pada 1990, unit GROM mulau eksis setekah Operation Bridge, sebuah misi membantu orang-orang Yahudi Soviet memasuki Israel.

        7. Britain's Special Boat Service

        "Bukan dengan kekuatan, dengan tipu daya" adalah moto dari Britain's Special Boat Service (SBS), salah satu unit militer elit dan paling rahasia di Inggris. Proses seleksi untuk menjadi anggota SBS memiliki tingkat kegagalan 90% dan anggotanya diharuskan menjalani uji ketahanan 4 minggu melelahkan yang diakhiri dengan jalan kaki sepanjang 40 kilometer yang harus diselesaikan dengan waktu di bawah 20 jam.

        Lahir dari Perang Dunia II, hari ini SBS menjadi salah satu unit paling dihormati di dunia. Sejak 9/11, SBS telah dikerahkan melawan Al Qaeda, ISIS, dan Taliban, serta pada misi penyelamatan di seluruh dunia, termasuk di Sierra Leone dan Libya.

        Baca Juga: Kunjungi China, Prabowo Bahas Militer. Indonesia-China Harus...

        8. China's Snow Leopard Commando Unit (SLCU)

        SLCU merupakan bagian dari Polisi Rakyat Bersenjata China, yang ditugaskan dalam upaya kontra-terorisme, kontrol kerusuhan, dan menyelesaikan kasus pembajakan dan ancaman bom. Sebelumnya dikenal dengan nama saat ini SLCU dikenal sebagai Unit Komando Serigala Salju, sebuah pasukan yang dikenal karena memiliki keuletan serigala Arktik dengan kemampuan bertahan hidup dalam kondisi keras.

        Pada awal berdirinya, mereka menghabiskan lima tahun pelatihan secara rahasia. Anggota SLCU memiliki kecepatan dan ketepatan keahlian dalam menembak, stamina kuat serta semangat pengorbanan diri mereka. Kelebihan seni bela diri menjadi nilai plus pasukan SLCU dalam pertempuran jarak dekat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: