Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jiwasraya Sponsori Manchester City, Tiap Tahun Bakar Duit Rp10 M Lebih. Ini Sih Gila!

        Jiwasraya Sponsori Manchester City, Tiap Tahun Bakar Duit Rp10 M Lebih. Ini Sih Gila! Kredit Foto: (Foto: Reuters)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Asuransi Jiwasraya ternyata pernah menjadi sponsor dari salah satu klub liga Inggris, Manchester City. Meskipun pada saat itu keuangan Jiwasraya sudah mulai memburuk.

        Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan bahwa kerja sama ini telah dibangun pada 2014 dan berlangsung sekitar empat tahun. Dia pun mengungkap biaya sponsorship yang harus dikeluarkan Jiwasraya per tahunnya.

        "Biaya sponsorship-nya Jiwasraya ke Manchester City Rp6 milliar per tahun sebelum pajak. Rp7,5 miliar per tahun setelah pajak," ungkap Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

        Baca Juga: Soal Jiwasraya, SBY Pilih Pasrah, Jawabannya Menyayat Hati!

        Tak hanya itu, dia menuturkan Jiwasraya juga berkewajiban merogoh kocek sebesar Rp1 miliar untuk suvenir logo Jiwasraya. Kemudian, ketika ada kunjungan tim Manchester City ke Indonesia, Jiwasraya juga harus mengeluarkan Rp4 miliar serta biaya konsultan Rp1 miliar per tahun.

        Kerja sama ini, lanjut dia, diputus kontrak pada 2018 oleh Direktur Pemasaran Jiwasraya yang baru Indra Wijaya. "Disetop atau tidak diperpanjang kontraknya oleh Indra Wijaya," kata Arya.

        Baca Juga: Kasusnya Gak Kelar-Kelar, Harta Bos Jiwasraya Apa Kabar?

        Arya sebelumnya mengaku cukup heran perihal sponsorship Jiwasraya di klub liga Inggris itu. "Kalau kita lihat pada 2014, posisi Jiwasraya sudah jelek, tapi masih bisa make up (percantik keuangan) agar bisa menjadi sponsor Manchester City," kata Arya.

        Menurut dia, hal ini cukup janggal karena pembayaran klaim Jiwasraya pun bukan dari hasil investasi melainkan melalui premi nasabah. Ketika diakumulasi, lanjut dia, akhirnya masalah ini 'meledak' pada 2017-2018. "Itu gali lubang tutup lubang namanya," ungkap Arya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: