Koordinator Humas dan Media Persaudaraan Alumni 212, Habib Novel Bamukmin, menjelaskan berbagai macam penderitaan yang dialami umat Islam Uighur di Xinjiang, China. Menurut Novel, kekejaman yang dilakukan Pemerintah China tak bisa ditolerir.
"Penindasan yang dialami saudara Muslim kita dari etnis Uighur di wilayah Xinjiang yang bermakna harfiah kolonial baru yang dilakukan oleh rezim komunis China dengan keji dan kejam sudah sangat menghawatirkan dan tidak bisa ditolerir lagi," kata Novel belum lama ini.
Baca Juga: Menlu Retno Tepis Isu Indonesia Diam terhadap Kasus Uighur, Dia Akui...
Dia menambahkan, perampasan hak-hak manusia umat Islam Uighur di wilayah otonomi khusus Xinjiang sudah sangat keterlaluan lewat undang-undang de- ekstremifikasi.
"Serta dalih melawan radikalisme hak asasi manusia saudara Muslim Uighur kita dicabik dan dirampas hak beribadahnya, hak ekonominya, hak sosialnya, hak politiknya, sampai hak budayanya," papar Habib Novel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: