Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngotot Pansus Jiwasraya, Awas! Demokrat Bisa Malu Sendiri

        Ngotot Pansus Jiwasraya, Awas! Demokrat Bisa Malu Sendiri Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai keinginan Partai Demokrat mendorong terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) untuk membongkar dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya bukan tidak mungkin menjadi langkah blunder.

        Ia menilai jika nantinya terbukti bahwa Jiwasraya telah bermasalah sejak zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu artinya Partai Demokrat akan membuka aibnya sendiri.

        Terlebih, sambungnya, kasus dugaan korupsi Jiwasraya terjadi hampir bersamaan dengan skandal Korupsi Bank Century yang hingga kini belum bisa membongkar aktor utamanya.?

        "Mungkin saja Demokrat merasa benar atas klaimnya bahwa Jiwasraya bermasalah bukan saat rezim dia. Tapi kalau terbukti pada zaman SBY Jiwasraya sudah bermasalah, maka Demokrat blunder. Di Pansus bisa terlihat " ujar Pangi kepada wartawan, Senin (30/12/2019).

        Baca Juga: Maman: Jokowi dan SBY Baiknya Bertemu untuk Kasus Jiwasraya

        Baca Juga: Bukan untuk Jatuhkan Jokowi, Terungkap Alasan Demokrat Ngotot Pansus Jiwasraya

        Hal tersebut ditandai dengan ketersinggungan mantan Presiden SBY atas pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun silam, atau dimana kala itu pemerintahan Indonesia di bawah rezim SBY.

        Tak hanya itu, Partai Demokrat di bawah besutan SBY pun menggertak dengan wacana Pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Jiwasraya di parlemen.?

        "Biar sekalian terang benderang baiknya DPR bentuk Pansus aja," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, Jumat (27/12/2019).

        Diketahui, kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Jiwasraya sendiri sudah bermasalah sejak 2006 dengan ekuitas yang minus hingga Rp3,29 triliun. Bahkan, pada 2009 kondisi keuangan Jiwasraya terus merosot hingga angka defisit berada di angka Rp5,7 triliun sampai akhirnya dilakukan aksi poles laporan keuangan atau window dressing dengan menggunakan skema reasuransi, dan dilanjutkan upaya reavulasi aset hingga tahun 2012.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: