Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Tambang Global Masih Labil, HPE Januari 2020 Kena Imbas

        Harga Tambang Global Masih Labil, HPE Januari 2020 Kena Imbas Kredit Foto: Kapuas Prima Coal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fluktuasi harga internasional memengaruhi penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) periode Januari 2020.

        Dibandingkan dengan HPE periode Desember 2019, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan HPE. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan 95/2019 pada 26 Desember 2019.

        "HPE beberapa produk pertambangan mengalami kenaikan maupun penurunan yang disebabkan oleh fluktuasi harga internasional. Produk konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat ilmenite, konsetrat rutil, dan bauksit mengalami kenaikan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana.

        Baca Juga: Unit Usaha Emiten Tambang Bakrie Group Sediakan Air Bersih bagi Warga Kutai Timur

        Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, besi, besi laterit, pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, mangan, timbal, seng, ilmenit, rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

        Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, besi laterit, pasir besi, mangan, ilmenit, dan rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, timbal, seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

        Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada Januari 2020 adalah konsentrat tembaga (Cu ? 15%) dengan harga rata-rata US$2.364,17 per WE atau naik sebesar 0,49%, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ? 62% dan ? 1% TiO2) dengan harga rata-rata US$75,19 per WE atau naik sebesar 7,34%.

        Lalu konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ? 50% dan (Al2O3 + SiO2) ? 10%) dengan harga rata-rata US$38,42 per WE atau naik sebesar 7,34%, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 56%) dengan harga rata-rata US$44,89 per WE atau naik 7,34%.

        Konsentrat ilmenit (TiO2 ? 45%) dengan harga rata-rata US$257,37 per WE atau naik 1,95%, konsentrat rutil (TiO2 ? 90%) dengan harga rata-rata US$1.008,31 per WE atau naik 2,14%, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ? 42%) dengan harga rata-rata US$23,79 per WE atau naik 0,25%.

        Baca Juga: Ngeri, Tambang Meledak, Belasan Pekerja di China Tewas di Lokasi

        Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat mangan (Mn ? 49%) dengan harga rata-rata US$180,2 per WE atau turun 9,72%, konsentrat timbal (Pb ? 56%) dengan harga rata-rata US$787,36 per WE atau turun 10,79%, dan konsentrat seng (Zn ? 51%) dengan harga rata-rata US$569,70 per WE atau turun 13,1%.

        Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ? 54) dengan harga rata-rata US$117,98 per WE tidak mengalami perubahan.

        Menurut Wisnu, HPE periode Januari 2020 ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: