Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bela Jokowi Soal Natuna, NasDem: Fadli Zon, Jangan Banyak Ngomong!

        Bela Jokowi Soal Natuna, NasDem: Fadli Zon, Jangan Banyak Ngomong! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago merespons tegas pernyataan Anggota Komisi I DPR Fadli Zon terkait dampak kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke wilayah Natuna, yang saat ini diklaim China.

        Ia menilai ada berbagai langkah yang bisa memberikan dampak untuk China selain kunjungan langsung Jokowi.

        "Dampak itu bukan cuma dari kunjungan, tetapi bisa dari komunikasi bilateral, bisa juga dari nota protes dan kesiapan TNI dalam menjaga perbatasan. Fadli jangan kebanyakan ngomong, nanti menampar muka sendiri," katanya kepada wartawan, Rabu (8/1/2020) malam.

        Baca Juga: Pernyataan Fadli Zon Makin Menegaskan Prabowo Gak Tegas, Golkar yang Bilang!

        Baca Juga: Jokowi ke Natuna, Cetus Fadli Zon: Ada Efeknya?

        Lanjutnya, ia mengatakan kedatangan Jokowi ke Natuna merupakan sikap awal pemerintah sebelum mengambil langkah. Menurut dia, Jokowi perlu mengetahui langsung situasi di Natuna, bukan hanya menerima laporan saja.

        "Dengan mengetahui situasi dan kondisi secara langsung, presiden dapat mengambil langkah-langkah yang tepat, karena keputusan yang nantinya diambil pasti sangat sensitif bagi kedua negara, sehingga betul-betul tahu apa yang terjadi, apa yang hrs dipersiapkan dan bagaimana langkah taktisnya," tegasnya.

        Sambungnya, "Kedaulatan negara adalah kehormatan bangsa, pasti presiden tidak ingin hanya dapat laporan saja tanpa melihat langsung," imbuh Irma.

        Diwartakan sebelumnya, Fadli Zon menilai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Natuna harus memberikan dampak kepada China. Ia mengatakan, jika tidak memberikan dampak, maka Indonesia semakin dinilai tak berwibawa.

        "Mestinya kita harapkan begitu (beri dampak ke China). Cuma kan apakah bisa dianggap itu mempunyai efek detterent apa tidak itu. Kalau itu dianggap tidak, menurut saya ini membuat kita justru semakin tidak berwibawa," katanya kepada wartawan, di Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: