Masih Nyari Untung, AS Curi-curi Kesempatan Jual 12 Jet Tempur F-35B ke Singapura
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberi lampu hijau persetujuan penjualan 12 unit jet tempur siluman F-35B ke Singapura. Persetujuan ini disampaikan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Amerika.
Menurut rilis pers DSCA tertanggal Kamis (9/1/2020), keputusan untuk menjual belasan pesawat canggih generasi kelima AS itu masih menunggu persetujuan Kongres.
Singapura sudah mengajukan permintaan kepada AS untuk membeli empat jet tempur F-35B pada tahap awal, dan delapan unit tambahan untuk tahap selanjutnya.
Baca Juga: Tak Kendor, Jet Tempur F-35 AS Mulai Bermanuver dalam Latihan Perang Skala Besar
Nilai penjualan jet-jet tempur canggih kepada Singapura sekitar USD2,75 miliar. Menurut DSCA, Departemen Luar Negeri AS sudah memberikan persetujuan. DSCA mengatakan telah memberi tahu Kongres tentang persetujuan pemerintah Donald Trump.
Varian B dari F-35 adalah versi yang lebih canggih, di mana pesawat tipe tersebut mampu melakukan take-off yang lebih pendek dan mendarat secara vertikal.
"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat," kata DSCA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat (10/1/2020).
Baca Juga: Cegah Perang Besar, DPR AS Coba Halangi Langkah Kontroversi Trump
"Singapura adalah teman strategis dan mitra kerjasama keamanan utama dan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia Pasifik," lanjut DSCA.
Kementerian Pertahanan Singapura pertama kali mengumumkan niatnya untuk menambahkan F-35 ke armada Angkatan Udara-nya pada Januari tahun lalu, setelah mengidentifikasi pesawat siluman itu sebagai pengganti yang paling cocok untuk F-16 yang menua.
Pada bulan Maret 2019, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen mengungkapkan bahwa Singapura pertama-tama akan membeli empat unit jet tempur F-35B untuk pengujian lengkap, dengan opsi menambah pembelian delapan unit lainnya pada tahap selanjutnya.
Jet tempur generasi kelima Amerika produksi Lockheed Martin ini menawarkan beberapa kemampuan stealth (siluman), jaringan, dan penginderaan terbaru.
DSCA?bagian dari Departemen Pertahanan AS?mengatakan jet-jet tempur siluman F-35 akan meningkatkan kemampuan Singapura untuk mempertahankan perbatasannya dan berkontribusi pada operasi koalisi dengan pasukan sekutu dan mitra lainnya.
"Penjualan ini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan tersebut," imbuh DSCA.
Pada debat Komite Pasokan pada bulan Maret, Ng mengatakan Kementerian Pertahanan akan mengeluarkan Surat Permintaan kepada AS mengenai pembelian tersebut. Dia menambahkan bahwa Singapura memiliki dukungan dari pemerintah AS untuk pembelian tersebut.
Masalah keamanan untuk F-35 pernah jadi perhatian ketika Jepang kehilangan salah satu pilotnya April lalu setelah jet tempur F-35 jatuh di Samudra Pasifik. Angkatan udara Jepang mengatakan disorientasi spasial kemungkinan menjadi penyebab insiden itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: