Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Iran Kini Salahkan Tindakan AS

        Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Iran Kini Salahkan Tindakan AS Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Militer Iran mengaku telah menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines, Sabtu (11/1/2020). Pengumuman yang dibacakan dalam saluran TV pemerintah ini menyatakan, peristiwa itu terjadi karena ketidaksengajaan yang dilakukan oleh kesalahan manusia atau human error.

        Pesawat Ukraina yang jatuh pada awal pekan ini di Iran dinyatakan terbang dekat dengan situs militer milik pasukan elite Garda Revolusi Iran. Militer Iran menyatakan, pesawat itu ditembak jatuh secara tidak sengaja karena kesalahan manusia.

        Atas penemuan itu, pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dirujuk ke Departemen Kehakiman di dalam militer. Mereka yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.

        Baca Juga: Tak Sengaja Tembak Jatuh Ukraine International Airlines, Iran Akui Diintimidasi AS

        Semua 176 penumpang di dalamnya meninggal dunia dalam kecelakaan itu. Mereka terdiri atas berbagai kewarganegaraan, yaitu 82 orang Iran, 63 orang Kanada, 11 orang Ukraina, 10 orang Swedia, 3 warga Jerman, dan 3 warga Inggris. Militer Iran pun menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.

        Sebelum pertanyaan ini keluar, Amerika Serikat dan Kanada telah mengatakan bahwa pesawat itu ditembak jatuh. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sudah mengatakan pesawat itu ditembak jatuh oleh Iran, walaupun memang tampaknya dilakukan secara tidak sengaja.

        "Kami yakin tampaknya pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal Iran. Kami akan membiarkan penyelidikan dilakukan sebelum kami membuat keputusan final," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, menambah tekanan terhadap Iran.

        Baca Juga: Perusahaan Mark Zuckerberg Hapus Seluruh Unggahan Pro Iran

        Akan tetapi, klaim tersebut ditolak Iran. Juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei juga membantah video yang menunjukkan rekaman sebuah rudal menghantam pesawat dan menyatakan tudingan itu adalah perang psikologis. Rabiei menyebut video yang dipublikasikan itu adalah kebohongan. Dia mengatakan, tidak ada yang akan bertanggung jawab untuk masalah jatuhnya pesawat yang diduga terkena rudal tersebut.

        Usai berbicara dengan Trudeau, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan sepakat dengan Kanada untuk mendorong penyelidikan objektif kecelakaan ini. "Harusnya tidak ada spekulasi tentang tragedi. Ukraina dan Kanada akan menggunakan semua kemungkinan untuk mengadvokasi penyelidikan yang objektif dan menyeluruh," cicit Zelenskiy di Twitter.

        Pesawat Boeing 737 jatuh di Teheran ketika akan melakukan perjalanan ke Kiev, Rabu (8/1). Dalam penyelidikan awal, pesawat disebut mengalami masalah teknis setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini.

        Kompensasi

        Menanggapi pengumuman militer Iran, Ukraina mengharapkan penyelidikan penuh, pengakuan bersalah, dan kompensasi. Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan, pernyataan bersalah Iran saja tidak cukup.

        "Iran telah mengaku bersalah menabrak pesawat Ukraina. Namun kita bersikeras pada pengakuan penuh rasa bersalah," ujar Zelenskiy dalam sebuah pernyataan resmi.

        Dia menambahkan, Ukraina juga berharap Iran memberikan jaminan kesiapan untuk penyelidikan penuh dan terbuka, termasuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, mengembalikan jenazah para korban, pembayaran kompensasi, dan permintaan maaf resmi melalui saluran diplomatik.

        Baca Juga: Tak Sengaja, Iran Akui Tembak Jatuh Ukraine International Airlines

        Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan tak percaya kecelakaan itu diakibatkan oleh masalah mekanis. Seorang pejabat AS yang mengutip analisis intelijen berdasarkan data satelit mengatakan bahwa rudal-rudal anti pesawat dari darat ke udara telah merontokkan pesawat yang mengangkut penumpang sipil itu.

        Pesawat itu jatuh pada hari yang sama dengan serangan roket yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer AS di Irak. Data menunjukkan, jet Boeing 737-800 itu sedang terbang di udara selama dua menit setelah lepas landas dari Teheran ketika penunjuk suhu panas dari rudal darat ke udara terdeteksi, kata pejabat itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: