Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saat Kebakaran Meluas, Popularitas PM Australia Menurun

        Saat Kebakaran Meluas, Popularitas PM Australia Menurun Kredit Foto: Foto/REUTERS
        Warta Ekonomi, Melbourne -

        Dukungan publik untuk Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison melemah ke level terendah di tengah kemarahan warga pada cara pemerintah menangani kebakaran.

        Hasil survei terbaru itu dirilis Newspoll pada Senin (13/1). Sebanyak 28 orang tewas dalam kebakaran yang menghancurkan 2.000 rumah dan menghanguskan 11,2 juta hektare lahan, hampir setengah wilayah Inggris.

        Baca Juga: Bantu Kebakaran Australia, Aktor Pemeran Thor Sumbang Satu Juta Dolar

        Morrison mendapat kritik karena dianggap lambat merespons krisis kebakaran. Dia justru membawa keluarganya berlibur ke Hawaii saat kebakaran sedang meluas. Dia mengakui saat wawancara bahwa dia telah melakukan beberapa kesalahan.

        "Kami telah mendengar pesan yang keras dan jelas dari rakyat Australia," ungkap Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg saat ditanya tentang hasil survei itu ketika dia mengumumkan dana perlindungan satwa liar senilai USD34,56 juta.

        Dia menambahkan, "Mereka ingin melihat Pemerintah Federal mengadopsi respons sangat langsung pada bencana alam dan nasional itu."

        Survei Newspoll menunjukkan tingkat popularitas Morrison turun 8% sejak survei 8 Desember menjadi hanya 37%. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan popularitas oposisi Ketua Partai Buruh Anthony Albanese.

        Ini menjadi popularitas terburuk Morrison selama memimpin Partai Liberal pada Agustus 2018, saat kudeta internal menggulingkan mantan PM Malcolm Turnbull.

        Survei itu melibatkan 1.505 orang pada pekan lalu. Survei dilakukan setelah Morrison mengumumkan dana pemulihan kebakaran senilai 2 miliar dolar Australia dan mengerahkan 3.000 tentara tambahan untuk mendukung para pekerja darurat. Langkah ini dianggap sudah terlambat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: