Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara, Arya Sinulingga menegaskan, saat ini pihaknya sudah memiliki sejumlah solusi guna menyelesaikan masalah kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, ia membeberkan apa saja solusi tersebut, beserta hal-hal yang perlu dipersiapkan agar masing-masing solusi itu bisa segera terlaksana dengan baik.
"Pertama adalah holding asuransi agar kita bisa dapat dana," kata Arya di Jakarta Pusat, Minggu (19/1/2020).
Baca Juga: Komisi VI Cium Aktor Korupsi Asabri sama dengan Jiwasraya
Untuk menuju ke arah pembentukan holding asuransi tersebut, saat ini pihaknya tengah mengurus status Jamkrindo, yang masih berupa perusahaan umum atau perum.
"Karena itu kan enggak bisa langsung dijadikan holding, harus jadi PT dulu. Maka kami sedang mengurus proses agar Jamkrindo bisa jadi PT," ujar Arya.
Tahap kedua, lanjut Arya, adalah membuat anak perusahaan dari asuransi Jiwasraya supaya bisa menerima investasi dari eksternal, baik dari pihak lokal maupun luar negeri. "Ini uangnya triliunan dan ini bisa langsung berjalan pembayarannya kepada nasabah," ujarnya.
Kemudian, Arya mengaku pihaknya juga akan melakukan restrukturisasi, sehingga utangnya Jiwasraya kepada nasabah atau investor bisa langsung dicicil.
"Nanti lewat panja, teman-teman DPR kami minta untuk lihat langkah kami. Kalau kurang cepat, bisa disarankan melalui PMN. Jadi berbagai opsinya dari sana," kata Arya.
Karenanya, Arya menegaskan bahwa pembentukan pansus untuk kasus Jiwasraya ini menurutnya tidak terlalu urgen, mengingat pemerintah pun langsung bergerak cepat dalam upaya menyelesaikannya.
Baca Juga: Jiwasraya Belum Kelar, DPR Malah Ribut-ribut Panja dan Pansus
"Kalau tidak ada langkah apa pun, baru diambil langkah lebih tinggi (pansus). Tapi ini kan kami kerjakan tiap hari proses penyelesaiannya," dia menambahkan.
"Jadi, bukannya kami takut terbuka via pansus atau panja, tapi takutnya jadi riweuh?(makin repot) dan investor lari. Karena bagi kami itu yang utama adalah bagaimana uang nasabah bisa kembali," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti