Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pariwisata China Terguncang, Disneyland Shanghai Fix Tutup Pekan Ini

        Pariwisata China Terguncang, Disneyland Shanghai Fix Tutup Pekan Ini Kredit Foto: Unsplash
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Disneyland di China resmi ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini dilakukan menyusul penyebaran virus korona yang semakin mengkhawatirkan. Bahkan sejumlah kota terpaksa menutup diri untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

        Dikutip dari Independent, Jumat (24/1/2020), taman hiburan yang berada di Kota Shanghai itu akan ditutup pada hari Sabtu mendatang dan belum diketahui secara pasti kapan akan dibuka lagi.

        Baca Juga: Soal Virus Korona, Kenapa WHO Tak Berlakukan Darurat Kesehatan Global?

        Alasan utama penutupan ini tidak terlepas dari wabah? virus korona dan kebiasaan warga China menjelang Hari Raya Imlek yang selalu datang berduyun-duyun ke sejumlah objek wisata, untuk menghabiskan masa liburan mereka.

        Juru bicada Disney mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan kompensasi pengembalian tiket bagi wisatawan yang telah memesan dari jauh-jauh hari.

        "Kami akan terus memonitor kondisi secara teliti, dan berkoordinasi langsung dengan pemerintah serta pihak berwenang," ujarnya.

        Selain Disneyland, Beijing's Forbidden City yang juga menjadi objek wisata favorit para turis pun rencananya akan ditutup selama perayaan Imlek berlangsung.

        Tak hanya itu, 13 kota di China pun terpaksa ditutup setelah 26 orang dilaporkan meninggal dunia. Pemerintah China juga semakin memperketat pengawasan, termasuk mengkarantina Kota Wuhan.

        Warga diminta untuk tidak keluar dari Wuhan, dan memblokir semua akses menuju kota tersebut.

        Sejauh ini, The National Health Commission menyatakan lebih dari 830 orang dinyatakan terinfeksi virus korona dengan gejala sesak nafas, batuk, hingga suhu tubuh yang tinggi.

        Baca Juga: China Gelontorkan Rp2 Triliun buat Lawan Virus Korona

        ?

        Rumor yang beredar, virus korona pertama kali disebarkan melalui transaksi jual beli makanan ilegal di sebuah pasar di Wuhan. Kasus serupa juga ditemukan di sejumlah negara seperti Thailand, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat.

        Sementara itu, 14 orang yang diduga terinfeksi virus korona di Inggris telah menjalani tes laboratorium. Menurut laporan Public Health England (PHE) hasil tes menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak terinfeksi virus korona.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: