Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ilmuwan Australia Temukan Cara Perangi Penyebaran Virus Corona

        Ilmuwan Australia Temukan Cara Perangi Penyebaran Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Obat dari virus corona hingga saat ini disebut-sebut belum ditemukan. Namun, sekelompok ilmuwan di Australia mengklaim telah berhasil mengembangkan versi virus corona pertama kali di laboratorium di luar China.

        Terobosan tersebut diyakini dapat membantu memerangi penyebaran virus yang sudah menyebar ke 16 negara dunia itu. Para peneliti di Peter Doherty Institute untuk Infeksi dan Kekebalan di Melbourne mengatakan mereka akan berbagi sampel, yang tumbuh dari pasien yang terinfeksi, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laboratorium di seluruh dunia.

        "Sebuah laboratorium di China telah berhasil menumbuhkan virus, tetapi hanya merilis urutan genom, bukan sampel itu sendiri," seperti dilaporkan Australian Broadcasting Corp.

        Baca Juga: Punya Gejala Terinfeksi Virus Corona, Segera Datangi 3 RS Ini Ya!

        Baca Juga: Virus Corona Makin Mengerikan, Ilmuwan Bagikan Tips Mencegahnya

        Kepala laboratorium identifikasi virus Institut Doherty Institute, Julian Druce, dalam sebuah pernyataan, mengatakan, dengan memiliki virus yang sebenarnya berarti memiliki kemampuan untuk benar-benar memvalidasi dan memverifikasi semua metode pengujian dan membandingkan sensitivitas dan spesifikasi virus tersebut.

        "Virus ini akan digunakan sebagai bahan kontrol positif untuk jaringan laboratorium kesehatan masyarakat Australia, dan juga dikirim ke laboratorium ahli yang bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia di Eropa," jelas Julian Druce, seperti dikutip Reuters (29/1/2020).

        Untuk diketahui, virus corona yang mirip flu dengan masa inkubasi 14 hari itu muncul pertama kali di kota Wuhan, China, lalu menyebar ke 16 negara. Sedikitnya 2.800 orang telah terjangkit virus tersebut, dan 106 dilaporkan meninggal akibat virus mematikan itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: