Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rp1,5 Triliun Barcelona untuk Richarlison Ditolak Mentah-Mentah Everton

        Rp1,5 Triliun Barcelona untuk Richarlison Ditolak Mentah-Mentah Everton Kredit Foto: Reuters/Albert Gea
        Warta Ekonomi, Liverpool -

        Upaya Barcelona untuk mendapatkan penyerang baru pada bursa transfer musim dingin 2020 menemui hambatan berarti. Tawaran Blaugrana terhadap salah satu incarannya, Richarlison de Andrade, ditolak mentah-mentah oleh klub pemilik Everton.

        Cederanya Luis Suarez pada ajang Piala Super Spanyol awal Januari 2020 memaksa Barcelona terjun ke bursa transfer. Sebab, El Pistolero kemungkinan besar absen hingga akhir musim 2019-2020 akibat cedera lutut.

        Melansir dari Football Espana, Kamis (30/1/2020), Barcelona lantas mengajukan tawaran menggiurkan buat Everton untuk menggaet Richarlison. Uang tunai senilai 85 juta Poundsterling (setara Rp1,5 triliun) ditolak mentah-mentah oleh The Tofees.

        Baca Juga: Batal Daratkan Rodrigo, Barcelona Buru Striker Ajax Amsterdam

        Ketertarikan Barcelona terhadap Richarlison bukan tanpa alasan. Sebab, pemain berusia 22 tahun itu punya catatan cukup apik bersama Everton. Ia sudah mencetak 21 gol dari 57 penampilan di Liga Inggris bersama rival sekota Liverpool itu sejak datang pada 2018.

        Penolakan tersebut berpotensi membuat Barcelona kian merana. Sebelumnya, klub asuhan Quique Setien dikabarkan menjalin negosiasi dengan Valencia untuk mendatangkan Rodrigo Moreno. Namun, negosiasi gagal di tengah jalan.

        Pelatih Barcelona, Quique Setien, dengan sabar menanti kedatangan pemain baru di posisi menyerang. Andai gagal merekrut satu pemain baru, maka pria berkebangsaan Spanyol itu tetap senang dengan stok yang ada di klub yang dinilai cukup untuk bersaing di semua kompetisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: